Perintah Trump ke Komite Investasi Asing: Batasi China

Trump diwawancara media sebelum meninggalkan White House/ Foto: IG @trump.family_usa
AVNMEDIA.ID - Presiden Donald Trump menandatangani memorandum pada Jumat yang menginstruksikan Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) untuk membatasi investasi China di sektor-sektor strategis, menurut seorang pejabat Gedung Putih.
Memorandum keamanan nasional ini bertujuan untuk mendorong investasi asing sambil tetap melindungi kepentingan keamanan nasional AS dari ancaman yang ditimbulkan oleh negara asing seperti China, kata pejabat tersebut.
Dalam perintahnya, Trump menyatakan bahwa China "memanfaatkan modal dan kecerdikan Amerika untuk mendanai serta memodernisasi operasi militer, intelijen, dan keamanan mereka, yang secara langsung mengancam keamanan Amerika Serikat."
Melalui kebijakan ini, AS akan menetapkan aturan baru untuk "mencegah eksploitasi modal, teknologi, dan pengetahuan oleh negara-negara asing seperti China, serta memastikan bahwa hanya investasi yang menguntungkan Amerika yang diperbolehkan."
Pemerintahan Trump juga akan mempertimbangkan pembatasan lebih lanjut terhadap investasi AS ke China dalam teknologi sensitif, termasuk semikonduktor, kecerdasan buatan, kuantum, bioteknologi, kedirgantaraan, dan sektor lainnya.
Menanggapi kebijakan ini, Kementerian Perdagangan China mengeluarkan pernyataan pada Sabtu yang mendesak AS untuk tidak "memolitisasi" dan "memanfaatkan" isu ekonomi sebagai senjata. China juga menyatakan akan memantau situasi ini secara ketat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi hak serta kepentingan mereka.
Langkah ini berpotensi meningkatkan ketegangan ekonomi antara AS dan China, terutama setelah Trump menaikkan tarif impor barang-barang China di awal masa jabatannya. CFIUS, yang bertugas meninjau investasi asing demi kepentingan keamanan nasional, telah menyebabkan penurunan tajam investasi China di AS. Menurut Rhodium Group, investasi tahunan China di AS anjlok dari $46 miliar pada 2016 menjadi kurang dari $5 miliar pada 2022.
Dalam perintah tersebut, dicatat bahwa entitas dan individu asing saat ini memiliki sekitar 43 juta hektar lahan pertanian AS, atau hampir 2% dari total lahan di negara itu. China sendiri memiliki lebih dari 350.000 hektar lahan pertanian di 27 negara bagian.
Kelompok petani dan anggota parlemen AS telah menyuarakan kekhawatiran bahwa pembelian lahan oleh investor asing dapat meningkatkan harga tanah pertanian dan mengancam keamanan nasional.
Selain itu, pejabat Gedung Putih juga menyoroti bahwa peretas asal China telah berulang kali menargetkan entitas AS, termasuk membobol kantor CFIUS di Departemen Keuangan AS, yang bertanggung jawab atas peninjauan investasi asing untuk risiko keamanan nasional.
Rezim pembatasan investasi ini kemungkinan akan memperluas kebijakan yang sebelumnya diperkenalkan oleh pemerintahan Biden pada 2023, yang melarang beberapa investasi AS di teknologi sensitif di China serta mewajibkan pemberitahuan pemerintah untuk investasi lainnya.
Dengan kebijakan ini, AS berupaya memperkuat kontrol terhadap investasi asing dan melindungi aset strategisnya dari ancaman luar, khususnya dari China. (jas)