Pembongkaran Lapak Pedagang Pasar Subuh, Dewan Minta Jadi Pelajaran untuk Pemkot

MASSA - Massa saat berkumpul dalam proses pembongkaran lapak pedagang Pasar Subuh Samarinda/ Avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - Pembongkaran lapak pedagang Pasar Subuh di Samarinda dilakukan lintas sektor pada Jumat (9/5/2025).
Satpol PP Samarinda, serta aparat dari TNI/ Polri turut hadir dalam proses pembongkaran lapak pedagang tersebut.
Usai dibongkar, suara soal nasib mereka ke depan sudah mulai didengungkan para pedagang.
Seperti disuarakan Farida, salah satu pedagang yang sudah berjualan di Pasar Subuh lebih 20 tahun.
"Kami harus dipindah paksa tanpa ada kompromi," kata Farida diwawancara awak media.
Dari proses pembongkaran ini pun dirasakan Farida, dilakukan secara arogan dan tak memperhatikan rakyat kecil.
"Sangat sedih sekali. Saya nangis nggak berhenti. Kejam sekali," tutur Farida.
Soal proses pembongkaran tersebut, juga mendapat atensi dari DPRD Samarinda.
Wakil Ketua DPRD Samarinda Ahmad Vanandza merespon itu.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya sebenarnya tidak menolak adanya upaya penertiban.
Namun, ia menyayangkan jika proses tersebut dilakukan dengan cara-cara yang menyakitkan atau emosional. Menurutnya, pendekatan yang lebih mengedepankan sisi kemanusiaan dan persuasi seharusnya menjadi pilihan utama.
“Penertiban seharusnya dilakukan dengan lebih bijak. Tidak perlu disertai tindakan kekerasan. Jika memang ada pelanggaran, silakan tempuh jalur hukum yang sesuai,” katanya.
Ia menilai, Satpol PP sebagai pelaksana di lapangan seharusnya mampu menahan diri dan bertindak secara profesional.
Tindakan represif, menurutnya, hanya akan menimbulkan luka dan ketidakpercayaan publik.
Vanandza pun mendorong Pemerintah Kota Samarinda untuk menjadikan peristiwa ini sebagai bahan evaluasi yang serius.
Ia berharap, penertiban ke depan bisa berlangsung dengan cara yang lebih beradab. (adv)