“Serta keinginan kami agar nelayan-nelayan menengah ke bawah ini dapat menukar baling kapal mereka yang patah atau rusak milik mereka, agar dapat mereka tukar dengan milik kami dengan harga Rp10 ribu saja,” tambahnya lagi.

Badan Inspeksi Material telah melakukan pengujian terhadap barang yang diujikan oleh Choliq Hidayah pada tahun 2022.

Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa saat ini fasilitas pengujian produk material logam di wilayah Kaltim masih sedikit sehingga tidak bisa memberikan standar atau hasil secara sembarangan.

“Dan bahan uji kami waktu itu ada 3 sampel, yaitu produk saya, lalu baling yang saya beli dari Jawa, serta baling baru buka bungkus dari toko sekitaran Bontang, dan hasil ujinya produk kami lebih keras daripada baling yang dijual di pasaran,” tegasnya.

Ia melanjutkan, saat ini hampir seluruh nelayan Bontang banyak memanfaatkan produk baling-baling kapal yang mereka produksi dan jual.

Telah menyebar ke Muara Badak, Kutai Timur, Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara serta Sulawesi dan Bali ke luar provinsi.

Siapa sangka, ternyata Choliq Hidayah juga masuk dalam nominasi finalis 10 besar pelopor muda tingkat nasional dan merupakan salah satu sosok yang mengharumkan nama Kalimantan Timur di tingkat nasional di Jakarta.

Pada Senin, 28 Oktober 2024, bertempat di Swissbell Hotel Samarinda, ia mendapat penghargaan sebagai Juara I Pemuda Pelopor Inovasi Teknologi dari Dispora Kaltim pada acara Pekan Raya Pemuda. (adv)