DBS Focus Indonesia 2026 Outlook: Saatnya Bertindak di Tengah Pergeseran Arah Kebijakan
BANK DBS - PT Chubb General Insurance Indonesia (Chubb Indonesia) bekerja sama dengan PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) resmi menghadirkan Smart Travel Shield versi terbaru/ HO to Avnmedia.id
Kebijakan Moneter Tetap Dovish
Bank Indonesia diperkirakan tetap menjaga kebijakan moneter yang mendukung pertumbuhan.
Setelah memangkas suku bunga acuan total 125 basis poin sepanjang 2025 menjadi 4,75%, DBS memproyeksikan ruang penurunan lanjutan hingga 75 basis poin sampai akhir 2026, dengan catatan stabilitas rupiah tetap terjaga.
Inflasi 2026 diperkirakan berada di kisaran 2,5%, masih dalam target, meski terdapat risiko dari faktor cuaca dan program makan bergizi gratis yang berpotensi mendorong harga pangan.
Rupiah 2026: Stabil, Tapi Tetap Waspada
Dari sisi nilai tukar, DBS memproyeksikan USD/IDR bergerak stabil di kisaran 16.000–16.900 sepanjang 2026. Skenario terburuk membuka peluang pelemahan hingga di atas 17.000 jika terjadi guncangan pertumbuhan global atau eskalasi risiko perdagangan internasional.
Stabilitas makro Indonesia dinilai tetap solid, dengan defisit transaksi berjalan yang masih terkendali dan cadangan devisa yang diperkuat oleh kebijakan repatriasi devisa hasil ekspor.
Kesimpulan: 2026 Jadi Ujian Eksekusi
DBS menegaskan, tahun 2026 akan menjadi ujian nyata bagi pemerintah Indonesia.
Bukan lagi soal merancang kebijakan, melainkan memastikan pelaksanaan berjalan efektif, terkoordinasi, dan mampu mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif.
Jika reformasi fiskal, moneter, dan investasi dijalankan secara konsisten, Indonesia berpeluang keluar dari jebakan pertumbuhan 5% dan menapaki jalur menuju pertumbuhan 6–8% dalam jangka menengah. (jas)



