DBS Focus Indonesia 2026 Outlook: Saatnya Bertindak di Tengah Pergeseran Arah Kebijakan

BANK DBS - PT Chubb General Insurance Indonesia (Chubb Indonesia) bekerja sama dengan PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) resmi menghadirkan Smart Travel Shield versi terbaru/ HO to Avnmedia.id

Kinerja perdagangan eksternal Indonesia dinilai tetap solid. Hingga 10 bulan pertama 2025, ekspor tumbuh 7% (yoy), sementara impor meningkat lebih moderat sebesar 2,6%.

Surplus neraca perdagangan diproyeksikan menembus USD 41 miliar, tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Kontributor utama berasal dari komoditas unggulan seperti minyak sawit, mesin dan peralatan, transportasi, serta bahan kimia.

Ekspor mesin dan elektronik juga mendapat dorongan dari efek lanjutan meningkatnya permintaan global terkait siklus kecerdasan buatan (AI).

Fiskal Bergerak Lebih Agresif, Negara Ambil Peran Lebih Besar

DBS mencatat adanya pergeseran nyata dari pendekatan fiskal konservatif menuju kebijakan yang lebih ekspansif.

Pemerintah diperkirakan menjadikan APBN sebagai penggerak utama pertumbuhan, sekaligus menarik partisipasi sektor swasta.

Untuk 2026, target defisit fiskal diperlebar menjadi -2,68% dari PDB, dibanding target sebelumnya -2,48%, namun tetap berada di bawah batas aman 3%.

Total belanja negara dinaikkan menjadi Rp3.843 triliun, dengan alokasi besar pada program makan gratis, perlindungan sosial, serta belanja pertahanan.

DBS mengingatkan, asumsi peningkatan rasio pajak ke 10,5% dari PDB bersifat cukup optimistis dan membutuhkan perluasan basis pajak serta peningkatan kepatuhan.

Iklim Investasi: Kunci Pertumbuhan Jangka Panjang

Perbaikan iklim investasi dinilai menjadi faktor krusial untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

DBS menekankan pentingnya kepastian regulasi, konsistensi kebijakan perdagangan, penyederhanaan perizinan lintas daerah, serta kejelasan peta jalan hilirisasi industri.

Investasi asing langsung (FDI) masih kuat, terutama di sektor pengolahan logam dasar, transportasi, utilitas, dan manufaktur.

Ke depan, FDI diperkirakan membaik seiring meredanya ketidakpastian kebijakan dan meningkatnya belanja modal pemerintah, termasuk melalui proyek-proyek prioritas nasional dan peran badan investasi Danantara.

Related News
Recent News
image
Business RSPP dan NalaGenetics Resmikan Klinik Genomik Terintegrasi, Perkuat Layanan Kesehatan Presisi Nasional
by Adrian Jasman2025-12-23 12:48:19

RSPP dan NalaGenetics buka Klinik Genomik terintegrasi untuk layanan kesehatan presisi di Indonesia.

image
Business Susunan Direksi dan Pemegang Saham Lanna Harita, Tambang PKP2B Konsesi di Kukar dan Samarinda
by Adrian Jasman2025-12-22 23:34:34

Susunan direksi dan pemegang saham Lanna Harita, tambang PKP2B batu bara di Kukar dan Samarinda.