Sertifikasi ini sendiri tak main-main. Dispar Kukar kerja bareng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Telematika dari Yogyakarta, yang memang punya lisensi resmi buat uji kompetensi di bidang TIK, termasuk videografi. Jadi, tidak cuma skill yang diasah, tapi juga legalitas dan kredibilitasnya diakui secara nasional.

“Dengan LSP Telematika, kita pengin lahirin SDM kreatif lokal yang bukan cuma jago teknis, tapi juga punya nilai lebih di mata industri,” tambah Arianto.

Peserta yang ikut juga bukan dari satu tempat aja. Ada yang datang dari Kota Bangun, Sebulu, hingga Tenggarong Seberang. Semuanya kelihatan antusias banget—karena mereka sadar, sertifikasi ini bisa jadi jalan buat naik level secara profesional, plus membuka peluang kerja sama bareng OPD atau desa-desa yang butuh konten promosi.

Dispar Kukar yakin, langkah ini bakal jadi momen penting dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif berbasis lokal. Lewat karya videografer muda yang kreatif dan relevan, Kukar diharapkan bisa makin dikenal secara nasional—nggak cuma karena potensi alamnya, tapi juga karena cara promosinya yang kekinian dan impactful. (adv)