Studi Accenture 2025: Kunci Pertumbuhan Bank Ada pada Advokasi dan Kepercayaan Nasabah

Sampul Potret Studi Accenture - Studi Accenture 2025/ HO
Sebanyak 89% responden mengaku siap menggunakan asisten keuangan berbasis AI untuk tugas-tugas teknis seperti pengingat pembayaran dan pemantauan saldo. Namun, kekhawatiran soal privasi (63%) dan keamanan data (69%) masih tinggi. Untuk itu, transparansi penggunaan AI dan kontrol lebih besar bagi nasabah atas data mereka menjadi sangat penting.
Temuan Tambahan
- Reward lebih penting dari bunga: Meski 82% menganggap bunga penting, hanya 39% yang tahu besarannya. Sebanyak 78% justru ingin mendapatkan imbalan atas loyalitas mereka.
- Cabang fisik tetap relevan: 86% responden ingin melihat kantor cabang di sekitar mereka sebagai simbol stabilitas, dan 74% masih datang ke cabang untuk masalah kompleks.
- Penawaran yang tidak relevan menggerus kepercayaan: Hampir setengah responden merasa produk yang ditawarkan bank tidak selalu menguntungkan mereka.
Pandangan Eksekutif Accenture
Paul Ng, pemimpin layanan keuangan Accenture untuk Asia Tenggara, menyebut bahwa pertumbuhan perbankan di kawasan sangat bergantung pada kemampuan bank mendorong loyalitas aktif. Menurutnya, peningkatan 10% skor advokasi dapat mendorong pertumbuhan pendapatan sebesar 1%. Ia menegaskan bahwa setiap bank perlu menentukan nilai advokasi yang ingin mereka kedepankan, serta mengintegrasikan teknologi dan sentuhan manusia secara seimbang.
Tari Soraya Anggraini, pemimpin sektor keuangan Accenture Indonesia, menambahkan bahwa meskipun tingkat kepercayaan terhadap keamanan data tinggi, masih ada kecemasan mengenai pemanfaatan data oleh AI. Oleh karena itu, membangun kepercayaan menjadi prioritas utama, khususnya dalam konteks adopsi Generative AI di sektor perbankan Indonesia. (jas)