AVNMEDIA.ID -   Pembangunan Jembatan Sebulu yang menjadi salah satu proyek strategis Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini memasuki tahap kedua.

Untuk memastikan pelaksanaannya berjalan tepat waktu dan sesuai spesifikasi, Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin turun langsung meninjau lokasi proyek di Desa Sebulu Modern pada Sabtu (19/07/2025). 

Dalam kunjungan tersebut, Rendi didampingi Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Linda Juniarti, serta Camat Sebulu Edy Fachruddin.

“Jembatan ini merupakan infrastruktur penting untuk mendukung konektivitas wilayah Sebulu menuju ibu kota kabupaten, Tenggarong. Kami pastikan pengawasan akan terus dilakukan agar tidak ada keterlambatan,” tegas Rendi.

Komitmen Pemerintah: Jembatan Tidak Akan Mangkrak

Rendi menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya bersama Bupati Aulia Rahman Basri, pembangunan Jembatan Sebulu dipastikan akan selesai sebelum tahun 2030.

“Target kami jelas, jembatan ini harus rampung dan dapat digunakan masyarakat sebelum 2030. Ini bukan janji kosong,” katanya.

Detail Teknis Tahap 2: Fokus Pengerjaan di Sisi Desa Modern

Kabid Bina Marga Linda Juniarti menjelaskan bahwa pekerjaan tahap kedua mencakup pembangunan sepanjang 1,4 km dengan komponen vertical drain, pile slab sepanjang 300 meter, dan penyelesaian pile head dari pekerjaan tahap sebelumnya. Masa kontrak berlangsung selama enam bulan.

Sementara itu, pekerjaan di sisi Serbaya masih menunggu giliran pada tahun 2026, sedangkan untuk bentang tengah jembatan masih terkendala perizinan dari instansi seperti Balai Wilayah Sungai (BWS) dan KSOP.

“Desain jembatan saat ini sedang dalam tahap finalisasi, termasuk simulasi angin (wind tunnel), analisis hidrologi, hingga pengeboran untuk menentukan fondasi sungai,” papar Linda.

Anggaran dan Pembebasan Lahan Sudah Disiapkan

Pembangunan tahap dua ini didukung anggaran sebesar Rp141 miliar, terdiri dari Rp138 miliar untuk pekerjaan konstruksi dan Rp3 miliar untuk pengawasan.

Linda juga memastikan bahwa proses pembebasan lahan telah mencapai kesepakatan dengan warga terdampak.

“Kami sudah pastikan semua tertuang hitam di atas putih agar tidak muncul masalah di kemudian hari,” ungkapnya.

Proyek Jalan Pendekat Ditargetkan Rampung Akhir 2025

Target penyelesaian untuk jalan pendekat jembatan ditetapkan pada 20 Desember 2025.

Faktor cuaca menjadi pertimbangan utama mengingat pekerjaan pemadatan tanah memerlukan kondisi tertentu.

Progres Fisik Lebih Cepat dari Target

Project Manager proyek, Hasby, menyebutkan bahwa progres pembangunan fisik saat ini telah mencapai 1,8%, lebih tinggi dari target awal sebesar 1,3%.

Peningkatan ini belum termasuk pengadaan spun pile senilai Rp1,6 miliar yang materialnya sedang dalam perjalanan ke lokasi.

“Pengiriman 385 batang spun pile akan dilakukan Senin depan via ponton, sebagian material sudah di Samarinda dan sisanya dalam pengiriman dari Palu,” jelasnya.

Kendala Utama Masih Soal Persetujuan Sosial

Meskipun dana tersedia dan sosialisasi sudah berjalan, beberapa warga masih belum memberikan persetujuan sosial terkait pembebasan lahan.

Namun, Hasby memastikan koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa telah membuahkan hasil positif.

“Peta dan pengukuran antara tim pembebasan dan tim fisik sudah cocok. Kami optimistis persoalan ini bisa segera diselesaikan,” pungkasnya. (adv)