AVNMEDIA.ID - Penataan kawasan Pasar Segiri yang berlokasi di Jalan Pahlawan, Kecamatan Samarinda Ulu, mulai menunjukkan perkembangan positif.

Namun demikian, keberadaan parkir liar yang menyebabkan kemacetan di jalur utama pasar masih menjadi isu yang memerlukan perhatian serius.

Maswedi, anggota Komisi III DPRD Samarinda menyampaikan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota Samarinda sejauh ini sudah berada di arah yang tepat.

Menurutnya, mengingat status Pasar Segiri sebagai salah satu pasar tradisional tertua dan terbesar di Samarinda, proses penataan memang harus dijalankan secara bertahap.

“Penataan tidak bisa langsung terlihat hasilnya. Tapi sekarang sudah mulai kelihatan perubahannya. Ini awal yang patut didukung,” ujar Maswedi kepada awak media, Kamis (3/7/2025).

Maswedi menyoroti bahwa salah satu kendala utama yang masih terjadi adalah buruknya sistem pengelolaan parkir di sekitar pasar.

Ia menjelaskan bahwa kemacetan di akses utama pasar kerap diakibatkan oleh kendaraan yang parkir sembarangan, sehingga mengganggu mobilitas pengunjung maupun pedagang.

Ia pun mengapresiasi rencana pembangunan area parkir baru yang berada di sisi belakang pasar sebagai langkah positif.

Namun, menurutnya, pembangunan infrastruktur saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan upaya merubah perilaku para pengguna pasar.

“Jangan cuma membangun fisiknya. Pemerintah juga harus aktif memberikan sosialisasi agar pedagang dan pengunjung mau mengikuti aturan baru,” ujar politisi Partai NasDem itu.

Maswedi juga menekankan bahwa tanggung jawab pembenahan kawasan pasar tidak seharusnya hanya ditanggung oleh Dinas Pasar semata.

Ia menyebutkan pentingnya keterlibatan Dinas Perhubungan (Dishub), mengingat instansi tersebut memiliki kewenangan langsung dalam pengaturan lalu lintas dan urusan parkir.

Menurutnya, pendekatan yang bersifat persuasif akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan penerapan larangan atau sanksi yang bersifat administratif.

“Kalau masyarakat diajak berdialog dan diberi pemahaman, mereka akan lebih mudah menerima perubahan. Jangan sampai penataan berhenti di papan proyek,” terangnya.

Maswedi juga menghubungkan proses revitalisasi Pasar Segiri dengan program besar Pemkot Samarinda dalam upaya penataan kawasan kumuh.

Ia menyebutkan bahwa langkah-langkah seperti relokasi warga di bantaran sungai serta pembenahan ruang terbuka hijau menjadi bagian penting yang mendukung keseluruhan program tersebut.

“Segiri ini bagian dari wajah kota yang harus ikut diperbaiki. Kalau kawasan ini tertata, citra kota juga akan meningkat,” ungkapnya.

Ia pun berharap agar kawasan Pasar Segiri ke depan bisa menjadi ruang publik yang tak hanya berfungsi sebagai pusat ekonomi, tapi juga nyaman dan inklusif untuk seluruh masyarakat.

“Kita ingin pasar ini bersih, tertib, dan bisa dinikmati semua kalangan, bukan sekadar tempat jual beli. Tapi tentu itu butuh waktu dan komitmen,” jelasnya. (adv)