Masyarakat Kelas Menengah di Indonesia Makin Menyusut, Jadi Tanda Long Covid Economy

Ilustrasi aktivitas warga/ Kondisi masyarakat kelas menengah di Indonesia makin menyusut/ Foto: Unsplash
Ekonomi tumbuh lebih dari 5% dalam dua tahun terakhir dan diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2024.
Sebagian besar pertumbuhan tersebut disebabkan oleh kenaikan harga komoditas.
Widyasanti dari BPS yakin bahwa dampak pandemi ini tidak akan berlangsung lama, dengan mengatakan bahwa ia yakin "pemerintah akan menerapkan kebijakan yang akan membantu ekonomi pulih kembali ke era sebelum pandemi."
Pada pertemuan dengan para ekonom senior minggu lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mencatat pentingnya kelas menengah, bersama dengan calon kelas menengah yang secara bersama-sama menyumbang 81,49% dari konsumsi produk domestik bruto.
"Mempertahankan ketahanan kelas menengah merupakan tantangan yang tak terelakkan," kata Hartarto.
Namun Hastiadi berpendapat pemerintah tidak menangani tantangan tersebut dengan baik.
Kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada 1 Januari dan usulan pungutan sebesar 3% atas gaji untuk mensubsidi perumahan bagi kelas bawah akan semakin menggerogoti daya beli kelas menengah.
"Pemerintah harus mempertimbangkan untuk menunda kenaikan PPN dan menunggu hingga kelas menengah mencapai 25% dari populasi untuk menciptakan fondasi ekonomi yang kuat." ucapnya. (jas)
Sumber artikel: Nikkei Asia