Grup Tengah Hiatus, Video Ari Lesmana Viral Gegara Nyanyi Mangu di Mal! Ini Perjalanan Karier Band Indie Fourtwnty
.jpg)
POTRET - Band Fourtwnty (Kolase: AVN Media)
AVNMEDIA.ID - Baru-baru ini, Ari Lesmana, vokalis band indie Fourtwnty, sempat viral lantaran mengunggah video di Instagramnya @ari_lesmana saat menyanyikan lagu Mangu di mal atau pusat perbelanjaan pada Kamis (8/5/2025).
Mendengar lagu band-nya tengah disetel di tempat tersebut, Ari Lesmana pun langsung ikut bernyanyi di tempat sambil merekamnya.
Video yang Ari Lesmana unggah pun langsung dibanjiri komentar lucu dari para netizen.
Banyak yang menggoda dengan candaan, menyebut bahwa suara Ari Lesmana terdengar seperti vokalis Fourtwnty, padahal, ya memang dia sendiri!
Meskipun saat ini Fourtwnty tengah hiatus, video unggahan Ari Lesmana ini cukup mengobati rindu para 4.20 society (sebutan fans Fourtwnty).
Seperti diketahui, band indie asal Indonesia Fourtwnty telah mengumumkan rehat sementara dari aktivitas panggung musik.
Melalui media sosial resminya, Fourtwnty mengunggah foto yang berisi pengumuman pamit untuk beristirahat sejenak pada tanggal 28 Februari 2025 lalu.

Meski begitu, kemunculan video Ari Lesmana ini menjadi angin segar bagi para penggemar yang tengah libur menyaksikan aksi panggung Fourtwnty.
Sebagai salah satu sosok di balik terbentuknya Fourtwnty pada tahun 2010, Ari Lesmana menjadi jiwa yang mewarnai setiap lagu dengan karakter vokal dan identitas unik yang menjadikan setiap karya Fourtwnty terasa begitu personal dan berkesan.
Perjalanan Karier Fourtwnty

Tahun 2010 menjadi babak penting dalam kisah perjalanan seni Ari Lesmana.
Bersama rekan-rekannya, Ari Lesmana melahirkan Fourtwnty, sebuah band yang kemudian memberi napas segar bagi kancah musik indie Indonesia.
Namun, layaknya banyak kisah besar yang penuh liku, awal perjalanan Fourtwnty tidaklah mudah.
Di fase-fase awal, karya-karya mereka sering kali ditolak oleh berbagai label rekaman.
Banyak yang menganggap musik mereka terlalu “berbeda” dan kurang layak jual untuk pasar industri musik arus utama.

Meski begitu, Ari Lesmana dan timnya tak gentar.
Alih-alih mundur, mereka justru memilih melangkah secara independent, teguh pada prinsip dan warna musik yang mereka yakini.
Keputusan inilah yang menjadi pembeda Fourtwnty, yang mampu konsisten dalam berkarya untuk tetap berdiri tanpa sokongan label besar.
Perjuangan panjang dan konsistensi Fourtwnty akhirnya mulai menuai hasil.

Sedikit demi sedikit, karya-karya mereka mulai mencuri perhatian, terutama di kalangan generasi muda yang haus akan musik dengan lirik penuh makna dan nuansa yang menenangkan jiwa.
Seiring meningkatnya popularitas, mereka pun melahirkan beberapa album penting dalam perjalanan kariernya.
Album perdana Setengah Dulu dirilis pada 2014, menjadi pijakan awal yang cukup kuat.

Setahun kemudian, hadir album Lelaku (2015), yang mempertegas posisi Fourtwnty sebagai band dengan identitas lirik yang filosofis dan aransemen musik yang tak biasa.
Pada 2017, Fourtwnty kembali mengukuhkan eksistensinya lewat album Jangan Minta Nambah, yang disambut antusias oleh para penggemar dan semakin memperluas jangkauan musik mereka.
Pada tahun 2018, Fourtwnty kembali menorehkan jejak penting lewat album Ego & Fungsi Otak, sebuah karya yang menandai kematangan musikal mereka sekaligus memperluas jangkauan pendengar.
Album ini menjadi cerminan evolusi Fourtwnty, yang tidak hanya berkembang dalam aransemen, tetapi juga dalam kedalaman pesan yang disampaikan.

Lewat suara khas Ari Lesmana, lagu-lagu Fourtwnty menyuguhkan lebih dari sekadar hiburan. Inilah yang membuat Fourtwnty istimewa.
Setiap lirik yang dinyanyikannya seolah menjadi cermin kehidupan, mengajak pendengar merenung tentang jati diri, dinamika hubungan antarmanusia, hingga kegelisahan sosial dan eksistensial yang kerap terabaikan.
Gaya vokal Ari Lesmana yang tenang namun penuh daya pukau, bersatu dengan aransemen musik yang sederhana namun menyentuh, menciptakan ruang mendalam bagi siapa pun yang mendengarkan. (apr)