AI Dongkrak Pendapatan Brand di Indonesia, Tapi 93% Konsumen Masih Percaya Sentuhan Manusia

PRESENTASI - Irfan Ismail, Regional VP, South Asia & APAC, ISV Sales, Twilio
AVNMEDIA.ID - Laporan terbaru dari Twilio mengungkap bahwa teknologi AI mampu meningkatkan performa bisnis brand di Indonesia.
Namun, tingkat loyalitas konsumen masih sangat bergantung pada kepercayaan, transparansi, dan interaksi manusiawi.
Brand Makin Gencar Adopsi AI, Tapi Konsumen Masih Merasa Kurang Diperhatikan
Dalam laporan tahunan State of Customer Engagement Report (SOCER) 2025 dari Twilio, ditemukan bahwa 90% brand di Indonesia mencatat peningkatan pendapatan berkat adopsi AI.
Teknologi ini digunakan untuk menganalisis data pelanggan, menjalankan chatbot, mendeteksi penipuan, hingga memberikan rekomendasi produk secara personal.
Meski demikian, hanya 72% konsumen yang merasa brand benar-benar memahami kebutuhan mereka, dan hanya 10% yang mengaku mendapatkan personalisasi secara konsisten.
Fakta ini menunjukkan adanya jurang persepsi antara brand dan pelanggan.
“Meski hampir semua brand merasa sudah menghadirkan pengalaman yang personal, kenyataannya tidak begitu di mata konsumen,” tulis laporan tersebut.
Konsumen Akan Berpaling Jika Tidak Puas
Sebanyak 87% konsumen Indonesia mengatakan mereka tidak akan ragu meninggalkan brand jika pengalaman yang diberikan tidak sesuai ekspektasi.