52% Konsumen Indonesia Dominan Berbelanja via Social Commerce, DoubleVerify Ungkap Tren 2025
ILUSTRASI - Sebanyak 52% konsumen Indonesia telah berbelanja melalui media sosial dalam 12 bulan terakhir, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Asia Pasifik (40%)/ Pexels
Theodorus Caniggia, Senior Enterprise Sales Director DoubleVerify Indonesia, menekankan pentingnya pengukuran independen di pasar mobile-first dan social-first ini.
“Volume konten yang tinggi dan munculnya deepfake berbasis AI meningkatkan risiko brand safety. Tanpa verifikasi pihak ketiga, eksposur brand pada konten berbahaya meningkat drastis,” ujarnya.
DoubleVerify menawarkan solusi DV Authentic AdVantage™, yang memungkinkan pengiklan mengukur viewability, fraud, dan kesesuaian brand secara real-time, sehingga kampanye media sosial dapat berjalan aman, efektif, dan ROI teroptimasi.
Kesimpulan: Social Commerce & Akuntabilitas
Laporan DoubleVerify 2025 menegaskan bahwa media sosial bukan sekadar hiburan, tetapi telah menjadi saluran transaksi utama di Indonesia.
Bagi pengiklan, kunci sukses adalah mengombinasikan potensi platform dengan transparansi, akuntabilitas, dan verifikasi independen, untuk memastikan brand tetap aman sekaligus efektif menjangkau konsumen digital. (jas)



