Dukung Kemajuan UKM ASEAN, ASEAN Foundation dan Huawei Apresiasi UKM Digital Unggulan
FOTO BERSAMA - ASEAN Foundation, didukung Huawei, menggelar acara “Scaling Digital SMEs in ASEAN: Celebrating ASEAN SME Digital Champions” untuk memberikan penghargaan kepada tiga Digital SME ASEAN Champions dari program Enhancing Digital Skills of SMEs in ASEAN (EDS ASEAN)/ HO to Avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - ASEAN Foundation, didukung Huawei, menggelar acara “Scaling Digital SMEs in ASEAN: Celebrating ASEAN SME Digital Champions” untuk memberikan penghargaan kepada tiga Digital SME ASEAN Champions dari program Enhancing Digital Skills of SMEs in ASEAN (EDS ASEAN).
Kegiatan ini sekaligus menjadi forum berbagi strategi percepatan adopsi digital bagi UKM di kawasan ASEAN, seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi digital regional.
Selama tiga bulan terakhir, program EDS ASEAN telah melatih 100 UKM dari 10 negara anggota ASEAN melalui modul virtual yang mencakup pemasaran digital, kesiapan teknologi, kepatuhan regulasi, praktik terbaik digital commerce, dan pemanfaatan AI Cloud.
Dari total peserta, tiga UKM terpilih sebagai Digital SME ASEAN Champions:
- Ailldoit (Filipina): Layanan otomatisasi iklan video untuk produksi konten pemasaran efisien.
- DigiTiket (Indonesia): Platform pemesanan tiket tur, acara, dan MICE yang menyederhanakan operasional UKM wisata.
- Orca: Springhill Farmers' Market (Brunei Darussalam): Platform AI yang menghubungkan petani dan konsumen melalui pemesanan hasil panen berbasis media sosial.
Ketiga UKM ini menonjol karena konsistensi mengikuti tujuh modul pelatihan, penilaian tinggi dari sesama peserta, serta strategi transformasi digital yang berpotensi ekspansi ke pasar regional.
Menurut penelitian SMEs and Economic Integration in Southeast Asia, 97–99% perusahaan di ASEAN adalah UKM yang menyumbang 60–80% lapangan kerja, sehingga peran UKM sangat vital bagi pertumbuhan dan ketahanan ekonomi kawasan.
Meski demikian, banyak UKM masih menghadapi kendala, seperti akses terbatas ke infrastruktur digital, jangkauan pasar sempit, dan keterampilan digital yang minim.



