AVNMEDIA.ID - Proyek pembangunan Terowongan Samarinda yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap di Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, telah mencapai proses hampir rampung sekitar 87 persen pada Februari 2025.

Pihak terkait menargetkan proyek ini selesai pada tahun ini.

Deni Hakim Anwar, Ketua Komisi III DPRD Samarinda, berharap jalan terowongan segera bisa digunakan oleh masyarakat, dengan tetap menekankan pentingnya pemeriksaan keamanan terlebih dahulu.

“Kami akan melakukan inspeksi mendadak (sidak), tetapi jadwalnya masih dalam perencanaan,” kata Deni, Rabu (12/3/2025).

Deni juga mengungkapkan bahwa saat ini proyek terowongan tengah dalam tahap penyempurnaan, yang akan diikuti oleh uji kelayakan jalan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan tim ahli konstruksi.

Ia menambahkan bahwa proses perizinan kelayakan pakai seringkali memakan waktu cukup lama.

“Seperti pengalaman sebelumnya saat mengajukan izin jembatan, BBPJN membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua bulan karena harus melalui berbagai tahapan pengujian,” jelas Deni.

Sebagai informasi, Terowongan Samarinda ini dibangun bertujuan mengurangi kemacetan di kawasan Jalan Otto Iskandar Dinata, Gunung Manggah, Kelurahan Sungai Dama, hingga Kecamatan Samarinda Ilir.

Panjang terowongan ini adalah 690 meter, dengan lebar dan tinggi masing-masing 15 meter.

Pembangunan jembatan ini dikerjakan dengan kontrak yang berlangsung antara 18 hingga 22 bulan dengan anggaran mencapai Rp395,7 miliar.

“Terakhir progresnya sudah mencapai 90 persen, tinggal proses pengecoran badan jalan dan tahap finishing. Oleh karena itu, kami berencana untuk segera melakukan sidak dan meminta perkiraan waktu pembukaan jalan. Harapannya, proyek ini bisa selesai sesuai rencana,” tutup Deni. (adv)