Studi Vero, Kenali Empat Karakter Newsfluencer di Indonesia
Muncul Generasi Baru Newsfluencer
ILUSTRASI - Ilustrasi newsfluencer by Vero/ HO to Avnmedia.id
Mereka bukan hanya menyampaikan informasi, tapi juga memantik percakapan dan membangun komunitas.
“Studi ini menggambarkan transformasi kreator menjadi aktor dalam diskursus kewarganegaraan. Selanjutnya, pengaruh itu harus diiringi dengan tanggung jawab etika dan literasi media,” ujar Vina Muliana, Co-Founder Creators Association of Southeast Asia (CASA).
Kolaborasi Brand dan Newsfluencer Butuh Strategi Baru
Vero juga menyoroti pentingnya pendekatan yang hati-hati bagi brand yang ingin berkolaborasi dengan newsfluencer.
Alih-alih sekadar kampanye promosi, kolaborasi ini harus berbasis kepercayaan, kredibilitas, dan konteks sosial.
Brand bisa menggunakan alat seperti TrueVibe™ dari Vero untuk mengukur tingkat kepercayaan dan keterlibatan audiens dengan seorang kreator.
Yang paling penting, newsfluencer harus tetap mempertahankan independensi editorial agar tidak kehilangan kredibilitas di mata publik.
“Newsfluencer tumbuh karena independensinya. Mereka dipercaya karena menyuarakan kebenaran tanpa kompromi,” jelas Umaporn Whittaker-Thompson, Chief Commercial Officer sekaligus Head of Influence Vero.
Studi Vero menegaskan bahwa ke depan, hubungan antara media dan newsfluencer tidak bersifat kompetitif, tetapi kolaboratif.
Persinggungan keduanya justru dapat memperluas akses publik terhadap informasi yang beragam dan memperkuat praktik jurnalisme yang etis, transparan, dan kredibel.
Di tengah arus informasi yang semakin cepat, newsfluencer menjadi wajah baru media Indonesia — mereka tak hanya menyampaikan berita, tapi juga membantu publik berpikir lebih kritis, terhubung lebih dekat, dan ikut membentuk ruang publik digital yang sehat. (jas)



