Sederet Klub Sepak Bola Indonesia Tunggak Gaji Pemain Gegara Masalah Finansial, Intip Nama-Namanya

POTRET - PSIS Semarang (Foto: Instagram @psisfcofficial)
Pada musim 2024/2025, beberapa pemain dilaporkan mengalami keterlambatan pembayaran gaji hingga dua hingga tiga bulan.
Isu ini mencuat setelah penyerang Gustavo Almeida mengungkapkan adanya masalah internal dalam tim, yang diduga berkaitan dengan keterlambatan pembayaran gaji.
Pelatih Carlos Pena juga mengonfirmasi adanya masalah internal, meskipun ia enggan merinci penyebabnya.
Sebagai respons terhadap situasi ini, Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno, menyatakan bahwa manajemen Persija telah berkomitmen untuk segera menyelesaikan tunggakan gaji pemain.
Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara manajemen dan pemain untuk menyelesaikan masalah ini.
Sebelumnya, pada tahun 2015, Persija Jakarta juga pernah mengalami masalah serupa.
Saat itu, gaji pemain selama empat bulan belum dibayar, dan manajemen klub menunggu kepastian turnamen Piala Indonesia Satu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
PSIS Semarang
PSIS Semarang menghadapi krisis finansial serius pada musim 2024/2025 akibat penunggakan gaji pemain yang berdampak pada performa tim dan status kompetisi mereka.
Sejak awal tahun 2025, sejumlah pemain PSIS Semarang mengungkapkan bahwa gaji mereka belum dibayar.
Kapten tim, Septian David Maulana, menyatakan bahwa gajinya untuk bulan Januari belum dibayar, dan pembayaran untuk Februari hingga April juga belum diterima.
Pemain lain, seperti Riyan Ardiansyah, mengalami keterlambatan gaji selama dua bulan terakhir.
Sementara itu, mantan pemain asing seperti Evandro Brandao dan Roger Bonet mengungkapkan bahwa mereka belum menerima gaji selama lebih dari empat bulan sebelum memutuskan untuk meninggalkan klub.
Akibat masalah keuangan ini, PSIS Semarang mengalami penurunan performa yang signifikan dan akhirnya terdegradasi ke Liga 2 pada akhir musim 2024/2025.
CEO PSIS, Yoyok Sukawi, mengakui masalah ini dan berjanji untuk segera melunasi tunggakan gaji pemain.
Ia menyatakan bahwa manajemen telah berupaya mencari investor baru dan mengkonversi saham untuk membayar utang, namun hingga saat ini belum ada solusi yang memadai.
Sriwijaya FC