Para Artis Cantik Indonesia Sempat Rehat dari Media Sosial, Ini Beragam Cara Me Time Demi Kesehatan Mental
Ariel Tatum Masuk Daftar

ARTIS INDONESIA - Para Artis Cantik Indonesia Rehat dari Media Sosial, Intip Cara Me Time Demi Kesehatan Mental (Foto: Instagram @evacelia dan @tatjanasaphira)
AVNMEDIA.ID - Media sosial saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang, termasuk para artis cantik Indonesia.
Meski menawarkan konektivitas dan panggung untuk berekspresi, media sosial juga memiliki sisi gelap yang tak bisa diabaikan.
Tak jarang, pengguna, termasuk kalangan artis cantik Indonesia, merasa terjebak dalam pusaran dunia maya, hingga sulit lepas dari ketergantungan.
Ketika media sosial mulai mendominasi kehidupan pribadi dan bahkan memengaruhi kesehatan mental, beberapa artis memilih untuk mengambil langkah berani, yakni berhenti sejenak dari media sosial.
Para artis cantik Indonesia itu menjalani apa yang kini sering disebut sebagai “detoks digital” atau “puasa medsos”, yakni dengan sengaja menonaktifkan akun mereka atau menghindari aktivitas online untuk sementara waktu.
Fenomena ini tak hanya terjadi di kalangan selebritas luar negeri.
Di Indonesia, beberapa artis juga mulai menyadari pentingnya menjaga jarak dengan media sosial demi keseimbangan hidup.
Alasan mereka pun beragam, mulai dari ingin lebih fokus pada diri sendiri, menghindari komentar negatif, hingga ingin lebih hadir di dunia nyata.
Lantas, siapa saja artis cantik Indonesia yang sempat memutuskan untuk vakum dari media sosial? Dan apa yang mendorong mereka mengambil keputusan tersebut?
Simak kisah para artis cantik Indonesia yang menjadikan me time sebagai prioritas, dengan menjauh sejenak dari media sosial yang serba cepat dan penuh distraksi.
Para Artis Cantik Indonesia Sempat Rehat dari Media Sosial, Fokus Me Time untuk Jaga Kesehatan Mental
1. Tatjana Saphira
Bagi sebagian orang, penggunaan media sosial yang berlebihan sering kali membuat mereka kurang memperhatikan lingkungan sekitar.
Hal serupa juga dirasakan oleh aktris Tatjana Saphira.
Dalam sebuah kesempatan, Tatjana mengungkapkan bahwa dirinya sempat terlalu larut dalam aktivitas digital hingga melupakan hal-hal kecil di kehidupan sehari-hari.
Kondisi ini mendorongnya untuk mulai menerapkan pola hidup yang lebih seimbang, salah satunya melalui detoks media sosial.
"Aku sadar, kadang kita terlalu fokus dengan sosial media sampai lupa sama kegiatan sehari-hari. Sekarang, aku mulai rutin menjalani detoks digital. Biasanya tiga hari aku nonaktifkan, lalu empat hari aku nyalakan lagi. Atau paling dibuka hanya kalau ada yang harus aku unggah," jelas Tatjana.
Dengan pola seperti itu, Tatjana merasa lebih mampu mengatur waktu dan menjaga keseimbangan antara dunia maya dan kehidupan nyata.
Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari usahanya untuk tetap memiliki kesehatan mental yang baik dan tetap terhubung secara nyata dengan orang-orang di sekitarnya.
2. Ariel Tatum
Ariel Tatum pernah mengalami fase di mana ia merasa terlalu terikat dengan media sosial.
Ketergantungan tersebut membuatnya merasa perlu mengambil jarak, hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti sejenak dari dunia digital.
Sekitar tujuh tahun lalu, Ariel memilih untuk vakum dari media sosial.
Keputusan itu bukan sekadar impulsif, melainkan didorong oleh keinginan kuat untuk lebih hadir dalam kehidupan nyata.
Ia merasa bahwa keterlibatannya yang intens di media sosial telah mengurangi kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar.
Dengan menonaktifkan akun-akunnya, Ariel ingin membangun kembali koneksi yang lebih bermakna dengan orang-orang di sekitarnya, tanpa terdistraksi oleh layar dan notifikasi.
3. Eva Celia
Meski media sosial menjadi salah satu platform penting dalam menunjang kariernya, Eva Celia pernah merasa hubungan dengan dunia digital menjadi terlalu berlebihan.
Ia menyadari bahwa kehadiran media sosial kerap mendorongnya untuk membandingkan diri dengan orang lain, yang justru berdampak kurang baik bagi kondisi emosionalnya.
Pada pertengahan Desember 2017, Eva memutuskan untuk mengambil langkah untuk menjauh sejenak dari media sosial dan perangkat gadget.
Ia memilih untuk rehat dari dunia maya dan memberi ruang lebih luas untuk dirinya sendiri.
Hasilnya pun terasa, Eva mengungkapkan bahwa selama masa tersebut, ia merasa jauh lebih baik, lebih produktif, dan mampu membangun koneksi yang lebih hangat dengan orang-orang di sekitarnya.
“Jadi lebih nyambung sama orang, lebih bisa mendengarkan, dan melakukan hal-hal yang lebih positif,” tuturnya kala itu.
Langkah Eva menjadi salah satu contoh bagaimana menjauh dari media sosial, meski sementara, bisa menjadi bagian penting dari proses penyembuhan dan pertumbuhan pribadi, yang juga berpengaruh pada kesehatan mental.
4. Dinda Kirana
Pada Juni 2017, aktris Dinda Kirana memilih untuk menjauh sejenak dari Instagram.
Keputusan itu diambil karena ia merasa lelah dengan banyaknya komentar negatif yang muncul di kolom unggahannya.
Media sosial yang semula menjadi wadah untuk berbagi justru terasa menguras energi karena respons yang kurang menyenangkan dari sebagian pengguna.
Dalam upaya menjaga kesehatan mental dan ketenangan diri, Dinda memutuskan untuk vakum dari dunia maya.
Ia ingin memberi ruang bagi dirinya untuk me time, beristirahat dari tekanan sosial dan suasana digital yang tidak selalu ramah.
Kini, Dinda Kirana telah kembali aktif di Instagram.
Namun, kali ini dengan pendekatan yang lebih positif.
Ia kerap membagikan konten inspiratif, termasuk deretan foto-foto perjalanannya yang penuh warna dan energi baik.
Lewat unggahan tersebut, Dinda seolah ingin menyebarkan semangat baru, sekaligus menunjukkan bahwa media sosial bisa menjadi ruang yang menyenangkan, asal digunakan dengan bijak.
5. Aurel Hermansyah
Pada tahun 2020, Aurel Hermansyah sempat menarik diri dari hiruk-pikuk media sosial.
Langkah ini diambil bukan tanpa alasan.
Aurel mengaku ingin memberi ruang bagi dirinya untuk me time, beristirahat secara mental dan emosional.
Keputusan tersebut ia ambil sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan mental, yang menurutnya sering kali terganggu akibat intensitas dan tekanan di dunia maya.
Selain itu, Aurel juga ingin menikmati me time yang lebih berkualitas tanpa gangguan dari notifikasi atau ekspektasi dari media sosial.
Dengan vakum sejenak dari platform digital, Aurel berharap bisa lebih fokus pada dirinya sendiri, serta menjalani hari-hari dengan lebih tenang dan seimbang demi kesehatan mental yang positif.
Lantas, Apa Itu Me Time?
Secara sederhana, me time merujuk pada momen khusus yang didedikasikan untuk diri sendiri, sebuah jeda untuk menenangkan pikiran dan merawat kesehatan mental.
Me time berasal dari bahasa Inggris, gabungan kata “me” (saya) dan “time” (waktu), yang berarti waktu pribadi untuk diri sendiri.
Menurut definisi dari Dictionary.com, me time adalah waktu yang digunakan seseorang untuk memanjakan diri, menjauh sejenak dari tuntutan sosial maupun pekerjaan, dan melakukan hal-hal yang disukai secara pribadi.
Aktivitas dalam me time bisa sangat beragam, mulai dari membaca buku, menonton film, berjalan santai, hingga sekadar berdiam diri tanpa gangguan.
Intinya, kegiatan ini tidak harus produktif menurut standar umum, melainkan cukup memberi rasa nyaman dan damai bagi pelakunya.
Mengapa me time penting? Karena memberikan ruang bagi individu untuk memulihkan energi emosional dan mental.
Waktu jeda ini terbukti bermanfaat dalam menurunkan tingkat stres, memperbaiki suasana hati, serta meningkatkan konsentrasi dan semangat saat kembali beraktivitas.
Dengan kata lain, me time bukan sekadar tren atau kemewahan, melainkan sebuah kebutuhan yang layak diprioritaskan dalam kehidupan modern.
Meluangkan waktu untuk diri sendiri adalah bentuk penghargaan terhadap diri yang sering kali terlupakan di tengah hiruk pikuk rutinitas.
Berikut beberapa aktivitas yang dapat dilakukan selama me time, dirangkum dari berbagai sumber.
Aktivitas yang Bisa Dilakukan Saat Me Time
1. Membaca Buku
Menyelami halaman demi halaman buku favorit bisa menjadi pelarian dari hiruk pikuk kehidupan.
Baik itu novel, buku pengembangan diri, hingga artikel ringan, membaca memberi ruang untuk refleksi dan wawasan baru.
2. Olahraga Ringan atau Intensif
Aktivitas fisik seperti jalan santai, yoga, atau lari pagi tak hanya menyehatkan tubuh tapi juga bisa memperbaiki suasana hati.
Bergerak membuat tubuh lebih rileks dan pikiran jadi lebih segar.
3. Meditasi dan Yoga
Jika ingin menenangkan pikiran, meditasi dan yoga adalah pilihan tepat.
Praktik ini membantu mengurangi stres, memperkuat fokus, dan meningkatkan kesadaran akan diri sendiri.
4. Menulis Jurnal
Menulis bisa menjadi media untuk mencurahkan isi hati dan merefleksikan pengalaman hidup.
Dengan mencatat pemikiran harian atau rencana masa depan, kamu akan lebih mengenali diri sendiri.
5. Menonton Film atau Serial
Melihat tayangan favorit adalah cara mudah untuk melepas penat.
Saat asyik menonton, pikiran bisa beristirahat sejenak dari tekanan dan rutinitas.
6. Menikmati Alam
Berjalan santai di taman, mengunjungi pantai, atau hiking ringan bisa memberikan efek menenangkan.
Berada di alam terbuka juga diketahui mampu meningkatkan kreativitas dan memperbaiki mood.
7. Menyalurkan Kreativitas
Melukis, memasak, membuat kerajinan tangan, atau aktivitas DIY lainnya bisa jadi cara menyenangkan untuk mengekspresikan diri.
Kegiatan ini juga membuat kamu lebih fokus dan puas secara emosional.
Manfaat Me Time untuk Kehidupan Sehari-Hari
1. Meredakan Stres
Mengambil jeda dari rutinitas memungkinkan tubuh dan pikiran untuk beristirahat.
Dengan begitu, beban yang terasa berat bisa perlahan berkurang.
2. Menjaga Kesehatan Mental
Waktu untuk diri sendiri membantu menjaga stabilitas emosi.
Ketika mental dalam kondisi baik, produktivitas dan kualitas hidup pun meningkat.
3. Meningkatkan Kreativitas
Saat tubuh dan pikiran dalam keadaan rileks, ide-ide segar lebih mudah bermunculan.
Me time menjadi ruang bebas bagi kreativitas berkembang.
4. Memperbaiki Hubungan Sosial
Dengan kondisi emosional yang lebih seimbang, kita cenderung lebih sabar dan terbuka saat berinteraksi dengan orang lain.
Waktu sendiri justru bisa membuat hubungan sosial jadi lebih sehat.
5. Meningkatkan Kesadaran Diri
Momen refleksi selama me time membantu kamu lebih mengenali perasaan, kebutuhan, dan tujuan hidup.
Hal ini memudahkan dalam mengambil keputusan dan menghadapi berbagai situasi.
Penutup
Pada akhirnya, pilihan kegiatan me time sangat bergantung pada preferensi pribadi demi menjaga kesehatan mental.
Termasuk para artis cantik Indonesia yang memiliki cara dan tujuan masing-masing saat me time.
Yang terpenting adalah meluangkan waktu untuk diri sendiri secara rutin, sebagai bentuk cinta dan perawatan diri demi membangun kesehatan mental yang positif.
Kalau aktivitas me time favorit kamu apa? (apr)