Pakar Monash Bantu Rancang Ibu Kota Nusantara sebagai Kota Tanggap Air
Kolaborasi Australia dan Indonesia untuk IKN Berkelanjutan

EXPLAIN - Prof Tony Wong at Embung C, one of the case study site for the Water Sensitive Cities training/ Humas Otorita IKN
Profesor Diego Ramírez-Lovering dari Monash University menekankan pentingnya perencanaan yang menyatukan manusia, alam, dan infrastruktur buatan.
Dengan pendekatan ini, IKN diharapkan mampu menghadapi polusi, kekeringan, banjir, hingga panas ekstrem di masa depan.
“Kami ingin membangun keterampilan, pengetahuan, serta koneksi antar lembaga untuk merancang kota tanggap air yang berkelanjutan,” jelasnya.
Kolaborasi Internasional untuk Nusantara
Program pelatihan ini melibatkan perwakilan dari berbagai unit NCA, termasuk:
- Departemen Perencanaan dan Pertanahan,
- Lingkungan dan Sumber Daya Alam,
- Infrastruktur dan Fasilitas,
- Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat,
- serta Kementerian Pekerjaan Umum.
Kerja sama Monash University, ADB, dan Pemerintah Australia mencerminkan komitmen internasional dalam menghadirkan IKN sebagai kota masa depan yang tanggap air, berkelanjutan, dan resilien terhadap perubahan iklim. (jas)