Pakar Monash Bantu Rancang Ibu Kota Nusantara sebagai Kota Tanggap Air

Kolaborasi Australia dan Indonesia untuk IKN Berkelanjutan

EXPLAIN - Prof Tony Wong at Embung C, one of the case study site for the Water Sensitive Cities training/ Humas Otorita IKN

 

Konsep Kota Tanggap Air dari Monash University

Profesor Tony Wong dari Monash University menjelaskan bahwa konsep kota tanggap air lahir di Australia sejak awal 1990-an.

Konsep ini terbukti sukses diterapkan di berbagai negara, termasuk Tiongkok melalui program sponge cities dan Singapura lewat Active, Beautiful, Clean Waters.

Infrastruktur Hijau sebagai Solusi

Kota tanggap air mengadopsi infrastruktur hijau yang meniru proses alami, seperti:

  • Wetlands (lahan basah) untuk menyaring air hujan,
  • Swales (saluran dangkal) untuk biofiltrasi,
  • Kolam retensi dan perkerasan berpori untuk mengurangi banjir serta polusi.

Langkah ini tidak hanya memperkuat drainase kota, tetapi juga meningkatkan kualitas lingkungan.

Perencanaan Terintegrasi untuk Masa Depan IKN

Related News
Recent News
image
Business Mengenal Pet123, Platform Belanja Hewan Peliharaan dengan Standar Premium
by Adrian Jasman2025-10-07 20:24:07

Pet123 hadir sebagai pet shop premium Indonesia dengan produk hewan aman & berkualitas.

image
Business Komitmen Hijau SCG Diakui, Raih Dua Penghargaan IGSCA 2025
by Adrian Jasman2025-10-04 11:03:22

SCG raih dua penghargaan IGSCA 2025, perkuat transformasi industri semen hijau berkelanjutan.