Laporan Roblox Replay 2025 Ungkap Cara Generasi Z Membentuk Identitas dan Tren Digital
ROBLOX - Roblox mencatat lebih dari 274 juta pembaruan avatar setiap hari serta lebih dari 50 juta pencarian harian di seluruh platform/ HO to Avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - Roblox kian mengukuhkan posisinya bukan sekadar sebagai platform game, tetapi sebagai ekosistem digital global yang memengaruhi gaya hidup, tren budaya, hingga keputusan belanja Generasi Z.
Hal ini terungkap dalam Laporan Roblox Replay 2025, yang merangkum perilaku pencarian, ekspresi diri, dan interaksi pengguna sepanjang tahun ini.
Lewat data berskala masif—mulai dari ratusan juta pembaruan avatar hingga puluhan juta pencarian harian—Roblox menunjukkan bagaimana dunia virtual dan fisik semakin sulit dipisahkan di era ekonomi digital.
Roblox Jadi Pusat Ekspresi Diri Digital Global
Dalam laporan tersebut, Roblox mencatat lebih dari 274 juta pembaruan avatar setiap hari serta lebih dari 50 juta pencarian harian di seluruh platform.
Angka ini mencerminkan pergeseran besar: pengguna tidak hanya bermain, tetapi aktif membentuk identitas digital mereka.
Roblox kini berfungsi sebagai ruang eksperimen gaya, komunikasi, hingga pencarian tren budaya global—terutama bagi Generasi Z dan Generasi Alpha.
Fesyen Digital Dorong Keputusan Belanja Dunia Nyata
Salah satu temuan utama Roblox Replay 2025 adalah kuatnya pengaruh fesyen digital terhadap perilaku konsumsi di dunia nyata.
Dari responden Generasi Z yang disurvei:
- 70% pernah mengenakan pakaian virtual bermerek di Roblox
- 64% lebih tertarik pada merek tersebut di dunia nyata
- 88% menggunakan fesyen digital sebagai pratinjau sebelum membeli produk fisik
Data ini menegaskan bahwa avatar bukan lagi sekadar representasi visual, melainkan alat validasi sebelum mengambil keputusan belanja.
Roblox pun semakin relevan sebagai kanal pemasaran eksperimental bagi brand global.
Avatar, Emote, dan Evolusi Bahasa Digital
Ekspresi diri lewat avatar terbukti berdampak langsung pada kepercayaan diri pengguna di dunia nyata.
Sebanyak 87% pengguna Roblox mengaku lebih nyaman mengekspresikan diri secara offline setelah bereksperimen dengan gaya di platform ini.
Tak hanya itu, emote kini berevolusi menjadi bahasa komunikasi utama. Emote buatan pengguna—seperti gerakan menari atau melompat—bahkan mendorong kata kerja seperti “dance” menjadi salah satu pencarian teratas di Roblox Marketplace pada paruh kedua 2025.
Pencarian Harian Cerminkan Perpaduan Nostalgia dan Inovasi
Dengan lebih dari 50 juta pencarian per hari, perilaku eksplorasi pengguna Roblox didominasi genre populer seperti horor dan roleplay.
Menariknya, tren pencarian memperlihatkan perpaduan antara nostalgia dan kebaruan.
Tiga pengalaman paling banyak dicari sepanjang 2025 adalah:
- Brookhaven (rilis 2020)
- Grow a Garden (rilis 2025)
- Steal a Brainrot (rilis 2025)
Kombinasi ini menunjukkan bahwa pengalaman lama tetap relevan, sementara konten baru bisa tumbuh cepat jika selaras dengan tren komunitas.
Roblox juga mencatat lonjakan pencarian signifikan yang dipicu fenomena viral global, meme, dan peluncuran konten hiburan.
Contohnya, tren “67” dan rilis KPop Demon Hunters menjadi pemicu aktivitas pencarian tertinggi tahun ini.
Secara keseluruhan, total waktu bermain pengguna Roblox mencapai 88,7 miliar jam dalam tiga kuartal pertama 2025.
Platform ini juga mencetak rekor 45 juta pengguna aktif bersamaan pada Agustus 2025, dengan pengalaman Steal a Brainrot dimainkan lebih dari 25 juta pengguna secara simultan pada September.
Perkuat Ekosistem 3D Imersif
Menurut Raj Bhatia, Vice President dan Head of User and Discovery Product Roblox, pengguna kini tidak hanya mengonsumsi budaya, tetapi ikut membentuknya melalui identitas virtual mereka.
Ke depan, Roblox berencana memperluas investasi pada fitur ekspresi diri, termasuk pembaruan sistem gerakan avatar dan fitur makeup digital pada 2026.
Langkah ini menegaskan ambisi Roblox sebagai ekosistem 3D imersif yang menggabungkan identitas, kreativitas, dan budaya digital dalam satu platform.
Laporan Roblox Replay 2025 menegaskan satu hal: Roblox telah berevolusi menjadi infrastruktur budaya digital global.
Dari fesyen virtual hingga tren viral, dari avatar hingga keputusan belanja nyata, platform ini kini memainkan peran strategis dalam membentuk masa depan interaksi digital generasi muda. (jas)



