Laporan Palo Alto Networks 2025: Hampir 44 Persen Serangan Siber Serang Lewat Browser

Ilustrasi coding/ Unsplash
AVNMEDIA.ID - Palo Alto Networks melalui divisi riset Unit 42 merilis laporan tahunan Global Incident Response 2025 yang mengungkap tren baru dalam serangan dunia maya.
Dalam laporan tersebut terungkap bahwa sebanyak 44% dari insiden keamanan siber tahun lalu melibatkan eksploitasi browser sebagai jalur masuk utama serangan.
Laporan ini mencatat bahwa para pelaku siber kini tidak hanya berfokus pada pencurian data atau permintaan tebusan, tetapi lebih menekankan pada gangguan operasional bisnis.
Strategi ini menyebabkan banyak organisasi mengalami kerugian signifikan, baik dari sisi reputasi maupun produktivitas.
Institusi keuangan, layanan kesehatan, dan badan pemerintahan menjadi target utama dalam gelombang serangan siber global yang semakin canggih. Dalam menghadapi ancaman ini, berbagai negara memperkuat pendekatan Zero Trust, mengadopsi sistem keamanan berbasis AI, serta memperketat regulasi untuk melindungi ekosistem digital.
Di Indonesia sendiri, sektor penting seperti pemerintahan dan industri telekomunikasi tercatat sebagai sasaran empuk para peretas.
Sebagai tanggapan, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menyusun kebijakan keamanan siber nasional yang tidak hanya difokuskan pada perlindungan infrastruktur publik, namun juga mendorong kolaborasi lintas sektor demi terciptanya ekosistem digital yang tangguh.