Lagi Ramai di China, Produsen Mobil Ternama Berjuang Lawan Kampanye Hitam Pembuat Informasi Palsu

ILUSTRASI - Ilustrasi keyboard. Sejumlah produsen mobil ternama asal Cina seperti BYD, Li Auto, Zeekr, dan Deepal kini mengambil langkah tegas untuk melawan serangan kampanye hitam (black PR)/ Unsplash

AVNMEDIA.ID -  Sejumlah produsen mobil ternama asal Cina seperti BYD, Li Auto, Zeekr, dan Deepal kini mengambil langkah tegas untuk melawan serangan kampanye hitam (black PR) yang semakin marak menyerang industri otomotif.

Mereka bahkan menawarkan hadiah hingga 5 juta yuan (sekitar Rp 1,1 miliar) bagi siapa pun yang bisa memberikan bukti pelaku penyebar informasi palsu.

Masalah Serius di Industri

Fenomena “black PR” ini merujuk pada kampanye pencemaran nama baik yang dilakukan secara sistematis oleh kelompok bayaran atau “pasukan buzzer” yang menyebar konten palsu dan merugikan di media sosial untuk menjatuhkan merek pesaing. Serangan semacam ini tak hanya mencoreng reputasi, tapi juga berdampak langsung pada penurunan penjualan.

Menurut para pelaku industri, satu bulan pemberitaan negatif bisa menyebabkan kerugian miliaran yuan.

Seorang eksekutif otomotif mengungkapkan bahwa “menunda langkah pesaing hanya satu hari lewat topik negatif yang viral bisa menghasilkan tambahan ribuan unit pesanan.”

Dalam persaingan penjualan dua model mobil baru-baru ini, tercatat lebih dari 700 artikel serangan yang menyebar, termasuk keluhan kualitas palsu dan perbandingan yang menyesatkan.

Langkah Balasan Para Produsen

Deepal Automotive, misalnya, membentuk “Dana Perlindungan” untuk menjaga citra brand mereka. Sementara itu, Avatr—anak perusahaan Changan Auto—telah menerima hampir 200 laporan dari masyarakat sejak memulai kampanye anti-black PR pada April 2025.

Langkah serupa juga diambil oleh beberapa merek besar lainnya, di antaranya: 

Zeekr: Membuka tender untuk jasa perlindungan reputasi dan menawarkan hadiah hingga 5 juta yuan (sekitar Rp 1,1 miliar)

Nio: Memberikan imbalan antara 10 ribu hingga 1 juta yuan (sekitar Rp 22 juta - Rp 220 juta) untuk setiap bukti yang sah

BYD: Berhasil memenangkan gugatan terhadap influencer media sosial “Longzhu-Jiche” dan mendapat ganti rugi sekitar 2 juta yuan (sekitar Rp 440 juta)

Masalah ini sudah begitu mengkhawatirkan hingga pendiri Nio, William Li, menyatakan bahwa “buzzer hitam lebih mudah cari uang daripada produsen mobil.” Paket kampanye negatif ini bahkan bisa dihargai puluhan ribu yuan, apalagi jika berhasil membuat topiknya trending.

Pada tahun 2023 lalu, Asosiasi Produsen Mobil Cina bersama 14 perusahaan otomotif telah menandatangani kesepakatan untuk tidak menggunakan jasa pasukan buzzer.

Dalam Forum China EV100 tahun 2025, perwakilan dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional juga menegaskan pentingnya penataan ulang industri dari praktik kotor seperti kampanye hitam hingga iklan menyesatkan.

Para ahli menyarankan agar pemerintah memperketat pengawasan serta menjatuhkan hukuman berat terhadap kasus-kasus yang terbukti.

Asosiasi industri juga diminta untuk membuat kode etik guna mencegah praktik pemasaran yang tidak sehat dan mengembalikan persaingan bisnis ke jalur yang wajar. (jas)

Related News
Recent News
image
Business CEO Asal India yang Menguasai Dunia Bisnis Global: Dari Microsoft hingga Google
by Adrian Jasman2025-05-16 15:35:12

Berikut ini adalah daftar beberapa CEO asal India yang sukses dan perusahaan-perusahaan terkemuka yang mereka pimpin.

image
Business Laporan Canalys, Xiaomi Kuasai Pasar Smartphone Indonesia di Kuartal I 2025
by Adrian Jasman2025-05-13 21:01:12

Berdasarkan laporan terbaru dari Canalys (Mei 2025), Xiaomi berhasil meraih pangsa pasar sebesar 19%, memperpanjang tren positif yang dimulai sejak kuartal kedua 2024.