China dan India Beralih ke Batu Bara Kualitas Tinggi, Indonesia Kehilangan Pasar Ekspor Andalan
Ekspor batu bara termal Indonesia ke China anjlok

AKTIVITAS TAMBANG - China dan India kurangi impor batu bara RI / Unsplash
AVNMEDIA.ID - China dan India, dua pasar ekspor utama bagi batu bara termal Indonesia, kini mulai beralih ke jenis batu bara dengan kalori tinggi (high calorific value/High CV).
Peralihan ini dipicu oleh tren penurunan harga batu bara global yang membuat batu bara berkualitas tinggi—yang dulunya lebih mahal—kini menjadi lebih terjangkau dan kompetitif.
Menurut pelaku industri, dilansir dari Reuters, keputusan China dan India untuk memangkas impor dari Indonesia tak hanya disebabkan oleh harga, tetapi juga karena efisiensi energi yang dihasilkan.
Batu bara dengan kalori tinggi menghasilkan lebih banyak energi per ton, sehingga lebih hemat dalam jangka panjang.
“Satu juta ton batu bara kalori tinggi bisa menggantikan 1,2 hingga 1,5 juta ton batu bara dari Indonesia,” kata Vasudev Pamnani, Direktur I-Energy Natural Resources, perusahaan perdagangan batu bara asal India.
Dominasi Indonesia Tergerus, Mongolia dan Afrika Selatan Isi Kekosongan Pasar
Ekspor batu bara termal Indonesia ke China anjlok sebesar 12,9% dalam lima bulan pertama tahun 2025.
Sementara itu, ekspor dari Mongolia justru melonjak hingga 44,8%, dan Australia meningkat 3,4%. Di sisi lain, Rusia juga mengambil peluang dengan menawarkan batu bara kalori sedang dan rendah dengan harga diskon.
Analis Kpler, Zhiyuan Li, menyebut batu bara kalori rendah dan sedang asal Indonesia saat ini tak mampu bersaing dengan batu bara Rusia di pasar China, baik dari sisi harga maupun kualitas.