Ia menambahkan, melalui Dinas Perkebunan, Pemkab juga memberikan berbagai dukungan kepada petani kopi dalam bentuk bantuan bibit, pupuk, serta peralatan produksi. Hal ini untuk memastikan bahwa ekosistem kopi lokal berkembang dari hulu hingga hilir.

“Ekosistemnya harus terbangun secara utuh. Dari petani kita bantu di awal, lalu kita kuatkan juga pelaku pasarnya,” lanjut Edi.

Sejumlah kecamatan di Kukar kini telah menunjukkan geliat budidaya kopi yang menjanjikan, di antaranya Loa Kulu, Marangkayu, Sebulu, Tenggarong, dan Kota Bangun Darat.

Edi berharap, kegiatan seperti KCV ini bisa terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan yang tidak hanya melibatkan Diskop UKM, tetapi juga bisa bersinergi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar.

“Saya sangat mendukung acara seperti ini. Semoga ke depannya bisa rutin digelar sebagai bentuk komitmen Pemkab Kukar dalam mendukung produk lokal,” tutupnya. (adv)