Kontribusi K-Pop ke PDB Korea Selatan dari Album hingga Konser Bisa Sumbang Triliunan, Ini Riciannya
_-_2025-06-20T153419.102.webp)
POTRET - Konser NCT DREAM di Seoul dan store album K-Pop di Myeongdong/ Foto: Kolase by AVNMEDIA.ID
Data dari Pollstar juga menunjukkan naiknya peringkat tur K‑Pop dalam daftar global, dengan BLACKPINK, Suga, TWICE, SEVENTEEN, dan ENHYPEN masuk ke peringkat 34 hingga 271 dalam chart tur dunia 2023.
Secara keseluruhan, konser dan acara K-pop menyumbang ratusan juta hingga miliaran dolar per tahun kontribusi nyata pada PDB Korea Selatan melalui devisa, pajak, serta dampak ekonomi lokal.
3. Kontribusi Musik & Streaming
Peran streaming dalam ekonomi K-pop semakin besar.
Data dari IFPI menunjukkan total pendapatan global dari musik rekaman K-Pop mencapai USD 29,6 miliar pada 2024, dengan streaming menyumbang 69 %, atau lebih dari USD 20 miliar setara masing-masing dengan sekitar Rp 444 triliun dan Rp 300 triliun.
Teknologi lokal juga tunjukkan pertumbuhan signifikan, menurut Korea Music Copyright Association dan EY Han Young, pasar musik digital Korea Selatan tumbuh dari USD 700 juta pada 2019 menjadi USD 1,32 miliar pada 2023, atau setara dengan kenaikan dari sekitar Rp 10,5 triliun menjadi Rp 19,8 triliun.
Bagi agensi besar K-Pop seperti HYBE, berbagai lini yang mencakup musik rekaman dan streaming mendatangkan pendapatan tinggi.
Pendapatan dari bisnis musik rekaman meningkat dari USD 427 juta pada 2022 menjadi USD 742 juta pada 2023, atau setara dengan kenaikan dari sekitar Rp 6,4 triliun menjadi Rp 11,1 triliun.
Streaming internasional juga ikut tumbuh, HYBE, misalnya, mencatat pendapatan sebesar 126 miliar KRW (sekitar USD 93 juta) dari platform luar negeri pada 2024, naik dari 107 miliar KRW pada tahun sebelumnya, atau setara dengan kenaikan dari sekitar Rp 1,6 triliun menjadi Rp 1,95 triliun.
Platform seperti Spotify mencatat pendapatan streaming untuk artis Korea Selatan mencapai KRW 180 miliar sekitar USD 138 juta) pada 2023, atau setara dengan sekitar Rp 2,07 triliun meningkat tiga kali lipat sejak 2019.
Selain itu, data YONHAP/KCTI mencatat kontribusi streaming menyumbang sekitar 21 % dari total pendapatan ekspor K-Pop, yaitu USD 260 juta dari total USD 1,24 miliar pada 2023, atau setara dengan sekitar Rp 3,9 triliun dari Rp 18,6 triliun.
Selain nilai ekonominya, streaming memungkinkan distribusi global cepat top 10 negara pendengar K‑Pop termasuk AS, Indonesia, Filipina, dan Jepang.
Meskipun platform meraih share besar (hingga 83 %), bagi kreator, streaming tetap menjadi sumber pendapatan utama dan senjata distribusi utama K-pop di era digital.
4. Industri Turunan & Merchandise
Ekosistem merchandise K-pop berkembang pesat dan menyumbang kontribusi ekonomi yang signifikan.
Pada platform perdagangan barang bekas Global Bunjang Korea Selatan, kategori merchandise K-pop mendominasi transaksi menyumbang 69% dari total dan mengalami peningkatan nilai transaksi 63% sepanjang 2024.
Pada 2023 saja, nilai perdagangan barang resmi di Bunjang mencapai sekitar USD 52 juta, naik 20% dibanding tahun sebelumnya dan jika dirupiahkan setara dengan Rp 780 miliar.
Selain itu, ekspor album fisik K-pop yang termasuk photocard dan merchandise pendukung menyentuh USD 291,8 juta sepanjang 2024 atau Rp 4,37 triliun, mencerminkan permintaan global yang kuat.