Kolaborasi DeepSeek - BYD Pukul Tesla! Sahamnya Langsung Anjlok Tersungkur

Kolase potret Elon Musk, Liang Wenfeng dan Wang Chuanfu/ avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - Saham Tesla mengalami penurunan tajam sebesar 6% pada Selasa (11/2) setelah pesaing utamanya dari China, BYD, mengumumkan kerja sama dengan DeepSeek untuk mengembangkan teknologi kendaraan otonom.
DeepSeek, perusahaan kecerdasan buatan yang tengah berkembang pesat, berencana menghadirkan sistem mengemudi otomatis mirip Autopilot ke hampir seluruh model terbaru BYD.
Langkah ini semakin memperketat persaingan di industri mobil listrik dan meningkatkan kekhawatiran bahwa Tesla, perusahaan milik Elon Musk, bisa semakin tertinggal dari para rivalnya.
Selain itu, para investor juga mencemaskan laporan yang menyebut Musk tengah memimpin konsorsium investor untuk mengakuisisi OpenAI.
Sentimen negatif ini semakin membebani saham Tesla, yang telah anjlok selama lima hari berturut-turut dengan total penurunan hampir 17%. Pada Selasa, harga saham Tesla turun menjadi US$328,50 (sekitar Rp6,2 juta), menghapus lebih dari US$200 miliar (sekitar Rp3,2 triliun) dari kapitalisasi pasarnya.
BYD, yang kini menjadi pesaing terberat Tesla di pasar kendaraan listrik global, mengungkapkan bahwa sedikitnya 21 model baru mereka akan dilengkapi dengan teknologi mengemudi otomatis.
Fitur-fitur canggih seperti parkir otomatis dan navigasi di jalan raya menjadi nilai tambah yang diharapkan semakin menarik minat konsumen.
Sementara itu, Tesla belum menghadirkan robotaxi, dan kendaraannya masih memerlukan pengemudi manusia yang tetap berada di balik kemudi untuk intervensi saat diperlukan. Pada laporan pendapatan bulan lalu, Musk menyatakan bahwa Tesla menargetkan peluncuran "Sistem Pengemudi Mandiri Penuh Tanpa Pengawasan" serta layanan berbagi tumpangan tanpa pengemudi di Austin, Texas, pada Juni 2025.
Di sisi lain, Waymo, anak perusahaan Alphabet, sudah lebih dulu mengoperasikan layanan robotaxi di beberapa wilayah seperti Austin, Phoenix, dan San Francisco.
"Kami melihat persaingan antara Waymo, Tesla, dan sejumlah perusahaan China sebagai faktor utama yang mendorong percepatan komersialisasi robotaxi," tulis analis Morgan Stanley dalam sebuah catatan kepada klien mereka setelah pengumuman kerja sama BYD dan DeepSeek.
Sebelumnya diberitakan, BYD semakin agresif dalam persaingan mobil listrik global dengan menghadirkan teknologi canggih yang lebih terjangkau bagi konsumen.
Perusahaan otomotif asal China ini mengumumkan bahwa semua model kendaraan listrik pintarnya akan dilengkapi dengan sistem bantuan pengemudi canggih bernama God’s Eye.
Langkah ini diprediksi akan memperketat persaingan dengan Tesla di pasar kendaraan listrik.
Pendiri dan CEO BYD, Wang Chuanfu, mengungkapkan bahwa fitur God’s Eye akan tersedia di berbagai model mobil listrik BYD, termasuk pada SUV Seagull yang dibanderol dengan harga kurang dari US$10.000.
“Kami akan memastikan semua kendaraan listrik BYD dilengkapi dengan sistem bantuan pengemudi canggih,” ujar Wang, dikutip dari CarNewsChina, Selasa (11/2/2025) kemarin. (jas)