Kelar di Turki dan Hungaria, BYD Dilaporkan Bakal Bangun Pabrik Baru di Jerman

Logo BYD/ carlogos
Tarif yang dikenakan bervariasi untuk setiap perusahaan, di mana BYD dikenakan tarif tambahan sebesar 17 persen, selain tarif awal sebesar 10 persen.
Dalam pemungutan suara negara anggota UE pada awal Oktober 2024, terdapat perbedaan pendapat yang signifikan. Jerman, Hungaria, Malta, Slovakia, dan Slovenia menolak tarif tambahan, sementara Prancis, Italia, Belanda, dan beberapa negara lainnya mendukungnya. Beberapa negara seperti Austria, Belgia, Spanyol, dan Swedia memilih abstain.
Menurut Reuters, sikap pro atau kontra terhadap Tiongkok dari masing-masing negara dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi faktor penentu dalam pemilihan lokasi pabrik ketiga BYD di Eropa.
Keputusan akhir juga bergantung pada kinerja penjualan BYD di Eropa serta kapasitas produksi pabriknya di Hungaria dan Turki. Pabrik di Hungaria dijadwalkan mulai beroperasi pada Oktober 2025, sementara pabrik di Turki akan mulai produksi pada Maret 2026.
Jika kedua pabrik beroperasi penuh, kapasitas produksi gabungan mencapai 500.000 unit per tahun.
Pada 22 Desember 2023, BYD mengumumkan akan membangun pabrik NEV pertamanya di Eropa, yang berlokasi di Szeged, Hungaria. Pada 30 Januari 2024, BYD menandatangani perjanjian pra-pembelian lahan dengan pemerintah Szeged untuk pabrik tersebut.
Kemudian, pada 8 Juli 2024, BYD menandatangani perjanjian investasi dan kerja sama dengan pemerintah Turki untuk membangun fasilitas produksi NEV dengan investasi sekitar 1 miliar dolar AS. Pabrik di Turki ini direncanakan memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 150.000 unit dan mulai beroperasi pada akhir 2026. (jas)
Source: Cnevpost