Kebangkitan Sumitronomics: Dari Warisan Gagasan Menuju Aksi Nyata Lewat Sumitro Institute
.webp)
SOFT LAUNCHING - Intelektual dan alumni dari berbagai perguruan tinggi yang mengatasnamakan perhimpunan murid Prof Sumitro Djojohadikusumo mengumumkan soft launching Sumitro Institute pada hari ini/ HO
AVNMEDIA.ID - Intelektual dan alumni dari berbagai perguruan tinggi yang mengatasnamakan perhimpunan murid Prof Sumitro Djojohadikusumo mengumumkan soft launching Sumitro Institute pada hari ini.
Pembentukan Sumitro Institute dilatarbelakangi dorongan untuk semakin menggali, mempelajari kembali, dan berbagi warisan pemikiran Sumitro Djojohadikusumo atau yang sering disebut sebagai ‘Sumitronomics’.
Istilah ini belakangan kembali hangat dibicarakan lantaran banyak pemikiran Sang Begawan Ekonomi justru terbukti semakin relevan dengan kondisi yang berkembang saat ini.
Pada kesempatan yang sama diselenggarakan bincang ilmiah dengan mengangkat tema “Prolog Sumitronomics: Pembangunan untuk Ekonomi & Ekonomi untuk Pembangunan”.
Acara ini dihadiri antara lain oleh Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Keuangan RI yang merupakan cucu dari Prof. Sumitro, Fahri Hamzah, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Fithra Faisal Hastiadi, Ekonom dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), serta Dr. Ubaidillah Nugraha, Ketua Ikatan Alumni (ILUNI) FEUI.
Hadir sebagai narasumber yaitu Prof. Dr. Anggito Abimanyu, Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) yang ternyata punya pengalaman spesial pernah menjadi asisten peneliti di lembaga think-tank kebijakan ekonomi Prof. Sumitro.
Menurut Anggito, pemikiran-pemikiran Prof. Sumitro adalah warisan penting bagi bangsa terutama terkait keberadaan ekonomi pembangunan bukan semata ilmu ekonomi. “Prof. Sumitro bukan hanya milik ILUNI,” tukas Prof. Dr. Anggito Abimanyu, Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM).