Jeritan Para Wibu untuk Krisis di Bumi, Suarakan Isu Penting Lewat Karakter Anime dan Manga Populer

Maskot bernama Nekobu, yang berarti Kucing Bumi/ FOTO: HO
Nekobu tampil lengkap dengan ikat kepala bertuliskan nama komunitas yang diusungnya. Ikat kepala ini pun tak lepas dari budaya pop Jepang. Kalau diperhatikan, sebagian besar fanbase digambarkan membawa tas dan poster, dengan mengenakan ikat kepala bertuliskan nama fanbase-nya. “Kami ingin memperlihatkan bahwa Nekobu merupakan bagian dari komunitas Wibu4Planet,” lanjut Cyva.
Sementara itu, Agam Zarrah Istanbul (@hansamuagam), seorang wibu dan pegiat budaya pop Jepang, mengungkapkan, Nekobu telah ditampilkan menjadi konten yang menarik.
“Nekobu bisa muncul dalam konten bermuatan isu krisis iklim, sehingga konten tersebut menjadi lebih soft. Dengan begitu, Nekobu tak hanya sekadar ditampilkan sebagai maskot yang diam saja. Harapannya, ia bisa muncul lebih sering sebagai konten. Misalnya, dia digambarkan sedang memunguti sampah, atau sedang membaca manga Wibu4Planet” ucapnya.
Agam berpendapat, para wibu adalah orang-orang yang sangat visual.
Cyva sepakat dengan pendapat tersebut. Itulah kenapa, dalam kampanye digitalnya, Wibu4Planet mengadopsi gaya manga dan menampilkan visual yang sangat colourful. Ini salah satu cara Wibu4Planet merangkul wibu di Indonesia.
Komunitas tersebut menerapkan berbagai strategi kreatif dan menyenangkan dengan medium budaya pop Jepang, antara lain melalui anime, manga, dan musik.
“Kami melihat, banyak kampanye yang masih diwarnai bahasa teknis, sehingga sulit dipahami publik. Kami menggunakan pendekatan budaya pop Jepang agar kampanye kami lebih mudah dipahami,” kata Novita.
Wibu4Planet menggunakan cerita dan karakter dari anime dan manga populer untuk mengilustrasikan isu-isu lingkungan.
Misalnya, menggambarkan kerusakan lingkungan di Pulau Wawonii. Nekobu pun berinteraksi dengan aktif dengan karakter anime dan manga dalam komik singkat dan konten kreatif lain.
“Di seri manga singkat, Nekobu masuk ke dalam universe para anime. Kami ingin memperlihatkan isu iklim kepada audiens dengan cara mengangkat cerita-cerita yang sudah ada di manga, sekaligus memperkenalkan Nekobu,” kata Cyva.
Sebenarnya, banyak manga dan anime yang menceritakan soal krisis iklim. Jadi, bagi komunitas wibu, isu iklim bukanlah hal yang baru. Sejumlah seri anime terbaru mengangkat isu tersebut, bahkan ada anime yang secara spesifik mengangkat cerita tentang tenggelamnya kota-kota di dunia.
“Yang belum banyak diketahui komunitas wibu adalah kaitan antara Jepang dan Indonesia. Dalam Perjanjian Paris tertuang bahwa negara maju berkontribusi besar terhadap emisi yang dampaknya kita alami sekarang. Mereka punya tanggung jawab lebih besar untuk membantu negara-negara berkembang, seperti indonesia, untuk beralih ke energi bersih. Tapi, yang terjadi justru sebaliknya, Jepang sebagai negara maju malah berinvestasi pada energi kotor,” kata Cyva, menjelaskan.