Pukul Wasit hingga Sesama Pemain, Ini Deretan Aksi Pemukulan yang Mencoreng Sepak Bola Indonesia

POTRET - Andre Oktaviansyah memukul pemain Persita Tangerang dalam Liga 1 Indonesia (Foto: IST)
AVNMEDIA.ID - Sepak bola Indonesia tak hanya menyuguhkan gemuruh sorak dan tensi laga yang membakar semangat, tapi juga kerap diwarnai adegan panas yang berujung adu fisik antara pemain dan wasit di tengah lapangan.
Sayangnya, aksi-aksi kekerasan ini bukan sekadar insiden langka, melainkan potret berulang di berbagai level kompetisi, dari turnamen lokal hingga pentas nasional.
Bahkan, sejumlah nama besar di dunia sepak bola Tanah Air pernah terseret dalam keributan yang mencoreng sportivitas dan menciptakan noda di wajah olahraga ini.
Selain pemain, dilansir melalui Hvsmedia.id, wasit juga beberapa kali menjadi korban dalam insiden pemukulan, menambah keruwetan masalah sepak bola Indonesia di lapangan hijau.
Kejadian-kejadian pemukulan ini bahkan mengakibatkan sanksi tegas hingga masuk daftar hitam, memperlihatkan pentingnya peningkatan disiplin dan sportivitas dalam sepak bola Tanah Air.
Berikut beberapa nama pemain dan wasit yang pernah terseret kasus pemukulan di pertandingan.
1. Muhammad Rizki Saputra (PON XXI 2024 – Aceh vs Sulawesi Tengah)
Dalam pertandingan perempat final sepak bola putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 antara tim Sulawesi Tengah dan tuan rumah Aceh, terjadi insiden yang mengejutkan.
Pada menit ke-97, wasit Eko Agus Sugiharto memberikan penalti kontroversial kepada Aceh, yang memicu kemarahan pemain Sulteng, Muhammad Rizki Saputra.
Rizki, yang mengenakan nomor punggung 15, langsung menghampiri wasit dan memukulnya hingga terjatuh dan pingsan di lapangan.
Akibat tindakan tersebut, pertandingan dihentikan sementara untuk memberikan perawatan medis kepada wasit.
Tim Sulawesi Tengah, yang sebelumnya unggul 1-0, akhirnya memilih untuk walk out (WO) setelah insiden tersebut, memberikan kemenangan otomatis kepada Aceh.
Akibat tindakan tersebut, Rizki Saputra dijatuhi sanksi larangan bermain seumur hidup oleh PSSI.
2. Insiden dengan Kiper Persija, Evgeny Khmaruk (2008)