Jakarta Jadi Pasar Strategis Data Centre AI, Biaya Konstruksi Masih Lebih Rendah dari Singapura dan Tokyo
Hambatan ada pada ketersediaan daya
ILUSTRASI - Laporan Turner & Townsend, Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan data centre di Asia Tenggara/ Foto: Pexels
Selain itu, 83% pelaku industri menilai rantai pasok lokal belum siap sepenuhnya dalam mendukung teknologi pendinginan canggih dan komponen khusus yang dibutuhkan data centre berdensitas tinggi.
Sebagian besar komponen masih bergantung pada pasokan internasional, sementara kontraktor global menghadapi beban proyek berlebih.
Indonesia Perlu Perkuat Rantai Pasok dan Efisiensi Desain
Turner & Townsend menyarankan agar pengembang memperkuat model pengadaan dan efisiensi desain untuk mengatasi lonjakan biaya.
Pendekatan inovatif seperti sistem off-grid dan pendinginan hemat energi bisa membantu menekan beban biaya sambil menjaga keberlanjutan jangka panjang.
Menurut Sumit Mukherjee, Managing Director for Real Estate in Asia di Turner & Townsend, Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan data centre di Asia Tenggara.
“Dengan pertumbuhan tinggi dan sumber daya yang melimpah, Indonesia tetap menjadi pasar kunci untuk pembangunan data centre AI. Namun, untuk tetap kompetitif, negara ini perlu terus berinvestasi dalam peningkatan infrastrukturnya,” ujarnya.



