Jakarta Jadi Pasar Strategis Data Centre AI, Biaya Konstruksi Masih Lebih Rendah dari Singapura dan Tokyo
Hambatan ada pada ketersediaan daya
ILUSTRASI - Laporan Turner & Townsend, Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan data centre di Asia Tenggara/ Foto: Pexels
Sementara itu, Paul Barry, Data Centres Sector Lead untuk Amerika Utara di Turner & Townsend, menekankan bahwa data centre kini menjadi komponen penting dalam strategi digital banyak negara.
“Ketersediaan listrik menjadi isu kritis. Waktu tunggu koneksi jaringan dan kompetisi kebutuhan listrik dari bisnis serta konsumen menambah tekanan besar. Klien perlu mulai mempertimbangkan solusi off-grid dan memastikan rantai pasokan yang andal,” jelasnya.
Persaingan Regional dan Prospek Investasi
Selain Jakarta, kawasan Asia Pasifik lain juga menunjukkan potensi kuat untuk investasi data centre.
Malaysia memiliki biaya konstruksi Rp189.879 per watt, sedangkan Mumbai bahkan lebih rendah di Rp110.888 per watt.
Kondisi ini menandakan adanya pergeseran investasi ke pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara yang lebih efisien.
Namun demikian, posisi strategis Indonesia — didukung oleh populasi digital besar, pasokan energi yang relatif stabil, dan pasar AI yang terus tumbuh — menjadikannya salah satu target utama investor global untuk pengembangan pusat data masa depan. (jas)



