Jadi Tameng Orientasi Seksual dan Sembunyikan Cinta dalam Tekanan Sosial, Apa Dampak Lavender Marriage?
 
                                Kolase Foto Ilustrasi Pernikahan (Foto: AVNMEDIA.ID)
Lavender marriage, yang sering kali terbentuk karena tekanan sosial, membawa serangkaian tantangan dan realita yang harus dihadapi oleh pasangan-pasangan yang terlibat.

Penting untuk memahami berbagai dimensi dan dampak yang mungkin timbul dari situasi ini:
Individu dalam lavender marriage sering kali berada dalam pertempuran batin antara tuntutan masyarakat dan keinginan pribadi mereka.
Konflik ini dapat menimbulkan tekanan emosional yang berat, berpotensi memicu gangguan mental, seperti kecemasan, depresi, atau krisis identitas.
Seiring berjalannya waktu, ketegangan yang terus menerus ini dapat merusak kesehatan mental mereka sehingga menghalangi mereka untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan normal.
Karena lavender marriage tidak didasarkan pada ikatan romantis yang sejati, hubungan ini sering kali dibayangi rasa ketidakpuasan dan kesepian.
Pasangan dalam pernikahan ini dapat menghadapi konflik terus-menerus akibat kurangnya keintiman dan hubungan emosional.
Tanpa adanya cinta yang saling menguatkan, hubungan ini terasa penuh tantangan dan kosong.



 
                 
                                
                                




