Di Tengah Gejolak, GIK UGM Gemakan Suara Rakyat dalam Pertunjukan
elanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM) meluncurkan program inovatif "GIK Menyapa: Ketoprak Kolaborasi"/ Foto: HO
“Generasi muda sebagai aset bangsa harus diperkenalkan dengan dunia tradisi yang selalu berusaha menjaga adab, integritas dan etika. Proses pewarisan nilai-nilai melalui pertunjukan seni tradisi ini dirasa sangat penting, karena ia bisa menjadi cerminan peristiwa yang hidup di masyarakat dengan seluruh dinamikanya. Seni tradisi membutuhkan anak-anak muda untuk terus menjaga nilai-nilai itu,” tambah Bambang.
Untuk mendukung keberlanjutan dan relevansi seni tradisi di era modern, GIK UGM tidak hanya berfokus pada pementasan, tetapi juga menginisiasi berbagai kegiatan yang melibatkan anak muda, mulai dari lokakarya hingga diskusi budaya yang bertujuan menghidupkan kembali minat mereka terhadap tradisi.
Dengan pendekatan yang inovatif, GIK UGM berupaya menjadikan seni tradisi sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari anak muda, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam pelestariannya dan merasa memiliki warisan budaya ini.
Selain menjadi pusat kreativitas, GIK UGM juga berperan sebagai jembatan yang menghubungkan Civitas Akademika UGM dengan komunitas seni tradisi dan masyarakat luas.
“Kolaborasi Civitas Akademika UGM bersama komunitas seni tradisi dan warga sekitar menjadi rujukan penting sebagai dukungan atas identitas budaya yang unik, memperkaya kehidupan sosial masyarakat, dan penghargaan pada toleransi antar suku, agama, dan etnis,” ujar Bambang. (jas)



