Dekarbonisasi Industri Makin Mendesak, SUN Energy Dorong Solusi Terintegrasi untuk Daya Saing Nasional
[Ki - Ka] Robert Sweigart, Karina Darmawan, Sri Gadis Pari Bekti, E. Jefferson Kuesar/ HO to AVNMEDIA.ID
Pendekatan ini merepresentasikan pergeseran menuju model Sustainability-as-a-Service, di mana keberlanjutan dihadirkan sebagai layanan menyeluruh, terukur, dan berorientasi pada dampak bisnis.
Elektrifikasi Armada dan Efisiensi Biaya
Sebagai bagian dari ekosistem tersebut, SUN Mobility berfokus pada elektrifikasi armada industri, terutama di sektor pertambangan dan logistik.
Melalui pendekatan end-to-end—mulai dari asesmen teknis hingga skema pembiayaan—SUN Mobility memungkinkan transisi ke kendaraan listrik dengan risiko yang lebih terukur.
CEO SUN Mobility, Karina Darmawan, menyebut bahwa setiap lokasi industri memiliki tantangan berbeda.
Pendekatan sebagai neutral integrator memungkinkan pemilihan teknologi dan skema yang paling sesuai, dengan potensi penghematan biaya bahan bakar hingga 85 persen dibandingkan armada diesel konvensional.
Dampak pada Industri Nasional
Implementasi dekarbonisasi berbasis SIH terlihat pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, mitra strategis SUN Energy di sektor semen.
Perusahaan ini mengoperasikan PLTS dengan total kapasitas lebih dari 71 MW di fasilitas Citeureup, Cirebon, dan Tarjun—seluruhnya telah tersertifikasi Standar Industri Hijau.
Menurut Indocement, pemanfaatan energi surya membantu meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperkuat kesiapan perusahaan dalam memenuhi standar keberlanjutan nasional dan global.
Keberhasilan di satu lokasi kemudian direplikasi ke fasilitas lain seiring terbuktinya kinerja dan dampak pengurangan emisi.
Ke depan, integrasi energi bersih dengan strategi keberlanjutan diyakini akan memperkuat efisiensi energi, menurunkan emisi secara terukur, serta meningkatkan daya saing produk industri Indonesia di pasar global.
Melalui solusi terintegrasi dan kolaborasi lintas sektor, SUN Energy mendorong industri nasional menjadikan Standar Industri Hijau sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang menuju Net Zero Emissions 2060. (jas)



