Dari Mimpi Ciptakan Lapangan Kerja, De’cuts Jadi Salon Pilihan Warga

SALON - DeCuts Salon and DaySpa/ HO to Avnmedia.id
AVNMEDIA.ID - Memiliki bisnis sendiri adalah mimpi banyak orang.
Berdasarkan data BPS 2024, jumlah wirausahawan di Indonesia telah mencapai lebih dari 56 juta orang.
Salah satunya adalah Adi Romansah, pemilik De’cuts Salon & DaySpa di Kalideres, Jakarta Barat.
Sejak kuliah di jurusan Informatika, Adi sudah memiliki tekad untuk membangun usaha yang bisa memberdayakan orang lain.
Selepas lulus pada 2010, ia justru memilih menekuni dunia barber dan bekerja sebagai juru potong rambut di berbagai salon ternama di Ibu Kota.
Profesi itu ia jalani selama enam tahun, bukan hanya sebagai mata pencaharian, tetapi juga sebagai bekal pengalaman.
Pada akhir 2016, Adi memberanikan diri membuka barbershop. Namun bisnis tersebut hanya bertahan enam bulan.
Dari kegagalan itu, ia belajar bahwa barbershop dan salon punya pendekatan bisnis yang berbeda.
Tak menyerah, di akhir tahun yang sama, ia merancang ulang strateginya dan resmi meluncurkan De’cuts Salon & DaySpa.
Layanan Lengkap, Jam Operasional Fleksibel
De’cuts hadir dengan konsep berbeda.
Selain menyediakan potong rambut, salon ini menawarkan paket perawatan lengkap, termasuk Keratin treatment yang menjadi favorit pelanggan.
Mayoritas pelanggan De’cuts adalah pekerja kantoran perempuan.
Untuk menyesuaikan kebutuhan mereka, jam operasional diperpanjang dari pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.
Adi juga menerapkan biaya tambahan Rp25.000 untuk kunjungan setelah pukul 18.00 sebagai bentuk kompensasi bagi karyawan.
“Kebanyakan pelanggan datang malam atau akhir pekan, jadi kami sesuaikan jamnya,” jelas Adi.
Transformasi Digital dengan DANA Bisnis
Untuk menjaga kenyamanan pelanggan, De’cuts menyediakan berbagai metode pembayaran, mulai dari tunai, EDC, hingga QRIS.
Namun, Adi sempat mengalami kendala saat dana dari transaksi non-tunai tidak langsung masuk ke rekening salon.
Solusi datang pada 2019, ketika ia menemukan fitur DANA Bisnis.
Melalui QRIS DANA, seluruh transaksi kini tercatat real-time, lebih efisien, dan mudah digunakan karyawan.
“Alhamdulillah, selama enam tahun pakai DANA Bisnis, semuanya terbantu dari pencatatan, cashflow, sampai kenyamanan pelanggan. Zaman sekarang kebanyakan pelanggan sudah jarang bawa uang tunai, semuanya ada di smartphone,” ujar Adi.
Saat ini, sekitar 75% transaksi di De’cuts menggunakan DANA Bisnis, disusul EDC (15%) dan tunai (10%).
Proses pencairan dana dalam 24 jam juga sangat membantu arus kas salon.
Menuju Ekspansi Franchise
Setelah hampir satu dekade beroperasi, Adi Romansah tidak berhenti berinovasi. Ia tengah mempersiapkan ekspansi bisnis melalui sistem franchise.
“Kami sedang finalisasi internal dulu. Harapannya, De’cuts bisa jadi salon ternama di Indonesia dan membuka lebih banyak lapangan kerja,” pungkasnya. (jas)