Tarif Hotel di Lombok dan Bali Selatan Naik 19% Jelang MotoGP Indonesia 2025

MANDALIKA - Sirkuit Mandalika. Menyambut ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika, harga kamar hotel di Lombok serta Bali Selatan (Sanur dan Denpasar) tercatat mengalami kenaikan signifikan/ IG @asiaroadracing

AVNMEDIA.ID -  Menyambut ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika, harga kamar hotel di Lombok serta Bali Selatan (Sanur dan Denpasar) tercatat mengalami kenaikan signifikan.

Menurut laporan terbaru SiteMinder, tarif harian rata-rata (Average Daily Rate/ADR) meningkat 19% dibandingkan tahun lalu, seiring melonjaknya permintaan wisatawan pada periode 2–5 Oktober 2025.

Rata-rata harga kamar hotel kini mencapai Rp3.013.711, naik dari Rp2.524.821 pada periode yang sama di 2024.

Tak hanya harga yang naik, total pemesanan hotel juga tumbuh hampir 10% dibanding tahun lalu.

Lonjakan Permintaan Akomodasi Selama MotoGP

Rio Ricaro, Country Manager SiteMinder Indonesia, menegaskan bahwa tren ini menunjukkan adanya dorongan besar dari penyelenggaraan MotoGP.

“Kenaikan tarif hotel di Lombok, Sanur, dan Denpasar pada awal Oktober adalah bukti meningkatnya permintaan akomodasi. Hotel-hotel berhasil merespons lonjakan ini dengan strategi penetapan harga yang tepat. MotoGP Indonesia semakin memberi dampak positif bagi sektor pariwisata lokal dan menegaskan posisi Indonesia sebagai destinasi sportainment unggulan di Asia,” jelas Rio.

Ia juga mendorong hotel untuk memperkuat strategi pemasaran dan terus beradaptasi terhadap perubahan pola pemesanan agar potensi pendapatan bisa dimaksimalkan.

Related News
Recent News
image
Business Ekspor BYD Meledak 2025: Kendaraan Listrik Kuasai Brasil, Eropa, dan Asia
by Adrian Jasman2025-12-24 14:10:45

Ekspor BYD tembus 878 ribu unit hingga November 2025 dan berpeluang capai 1 juta kendaraan tahun ini

image
Business Bela Produk Lokal, China Terapkan Tarif Impor Hingga 42,7 Persen untuk Produk Susu Uni Eropa!
by Adrian Jasman2025-12-23 23:45:01

China terapkan tarif sementara hingga 42,7% untuk produk susu Uni Eropa akibat dugaan subsidi.