Dari Kampus ke Panggung Nasional, 7 Band Indonesia yang Lahir di Lingkungan Mahasiswa
Lahir dari Kampus

MUSIK – Mocca, band Indonesia yang lahir dari kampus dan kini dikenal nasional/ Foto: IST
Band ini terbentuk pada akhir tahun 2007 oleh dua sahabat, Mohammad Istiqamah Djamad (Is) dan Comi Aziz Kariko, yang sebelumnya aktif sebagai pemusik di Teater Pagupon di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI).
Keduanya sering bermain musik bersama di kantin kampus dan lingkungan sekitar UI, yang akhirnya mengarah pada pembentukan band ini.
Nama "Payung Teduh" diberikan oleh teman mereka, Chacha, seorang mahasiswa FISIP UI, yang merasa nama tersebut mewakili suasana musik yang mereka ciptakan.
Pada tahun 2008, Alejandro Saksakame (Cito) bergabung sebagai drummer, dan pada tahun 2010, Ivan Penwyn bergabung sebagai pemain gitarlele, melengkapi formasi band.
Payung Teduh dikenal dengan lirik-lirik puitis dan musik yang menenangkan, yang telah menarik perhatian banyak pendengar di Indonesia.
4. The Adams
The Adams adalah grup musik indie rock asal Jakarta yang terbentuk pada tahun 2002 di lingkungan kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Awalnya, band ini dikenal dengan nama Lonely Band sebelum akhirnya berganti nama menjadi The Adams.
Formasi awal band ini terdiri dari Ario Hendarwan (gitar, vokal), Bawono “Beni” Adhiantoro (bass), Martino “Tino” Runtuh Aku (gitar), dan Setyo Dwiharso (drum).
Setelah beberapa perubahan personel, band ini dikenal dengan formasi Ario Hendarwan, Saleh “Ale” Husein, Gigih Suryoprayogo “Kiting” Setiadi, dan Pandu Fathoni.
The Adams dikenal dengan perpaduan musik power pop dan alternatif rock yang khas, dengan lirik yang puitis dan penuh makna.
Mereka merilis album debut The Adams pada tahun 2005, diikuti oleh album V2.05 pada tahun 2006.
5. Padi
Padi adalah grup musik pop rock Indonesia yang dibentuk pada 8 April 1997 oleh lima mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya.
Awalnya, mereka bernama Soda, namun pada 8 April 1997, nama tersebut diganti menjadi Padi.
Nama "Padi" dipilih karena filosofinya yang menggambarkan kesederhanaan dan harapan agar musik mereka dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Album debut mereka, Lain Dunia (1999), sukses besar dengan lagu-lagu hits seperti “Mahadewi”, “Sobat”, dan “Begitu Indah.”
Kesuksesan ini diikuti oleh album Sesuatu yang Tertunda (2001), yang terjual lebih dari 2 juta kopi dan menjadi salah satu album terlaris di Indonesia pada masanya.
Setelah sempat vakum, Padi kembali aktif dengan nama Padi Reborn pada 2019 dan merilis single “Langit Biru.”