Dari Blended Finance hingga Carbon Credit, Ini Cara Bank DBS Indonesia Dorong Keuangan Berkelanjutan
Jadi motor transformasi menuju ekonomi rendah karbon
SUSTAINABILITY FORUM - Bank DBS Indonesia melihat bahwa jalan menuju net zero tidak bisa dicapai dengan cara lama. Dunia butuh inovasi keuangan yang mampu menjembatani kebutuhan bisnis dan target keberlanjutan/ HO to Avnmedia.id
Bank DBS Indonesia percaya bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk mempercepat perubahan.
Salah satu contohnya adalah skema blended finance bersama Karian Water Services, Asian Development Bank (ADB), dan International Finance Corporation (IFC).
Proyek ini berhasil menyediakan air bersih bagi lebih dari dua juta warga di Jakarta, Tangerang, dan Tangerang Selatan — menjadi implementasi pertama blended finance di sektor air Indonesia.
Model seperti ini membuktikan bahwa kerja sama antara pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta mampu membuka akses pembiayaan untuk proyek-proyek berkelanjutan yang sebelumnya sulit dijalankan.
Komitmen Bank DBS Indonesia untuk Masa Depan
Sebagai bagian dari strategi globalnya, DBS Group meluncurkan panduan dekarbonisasi bertajuk “Our Path to Net Zero”, yang menargetkan sembilan sektor utama seperti energi, otomotif, dan pertanian.
Di Indonesia, komitmen ini diwujudkan melalui pembentukan Indonesia Sustainability Council (ISC) — dewan khusus yang mengarahkan strategi dan aksi keberlanjutan Bank DBS Indonesia agar sejalan dengan kebijakan global.
Salah satu langkah nyatanya adalah peran Bank DBS Indonesia sebagai koordinator ESG dalam penerbitan obligasi sosial oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).
Inisiatif ini menjadi bukti nyata bagaimana sektor keuangan bisa memperkuat praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab sekaligus memperluas akses ke pembiayaan hijau.
“Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Melalui inovasi keuangan, kolaborasi, dan komitmen jangka panjang, kami berupaya mewujudkan visi menjadi Best Bank for a Better World,” tutup Helge. (jas)



