DANA dan Film “Agen+62”: Edukasi Kreatif untuk Berantas Judi Online
Bahaya Judi Online dan Pentingnya Aksi Kolaboratif
.webp)
DANA dan film Agen+62 kolaborasi edukatif lawan judi online lewat pendekatan komedi dan teknologi./ HO
AVNMEDIA.ID - Judi online masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia, mulai dari kerugian finansial, tekanan mental, hingga memperlambat upaya peningkatan inklusi keuangan digital.
Menjawab tantangan ini, DANA Indonesia mengambil pendekatan kreatif dengan mendukung peluncuran film komedi edukatif berjudul “Agen+62”, yang disutradarai oleh Dinna Jasanti.
Film ini menjadi media baru untuk menyuarakan bahaya judi online secara ringan namun mengena, menyasar generasi muda yang menjadi target utama dari praktik perjudian digital.
Talk Show: Perspektif Film dan Fintech Lawan Judi Online
Isu sosial penting ini juga dibahas lebih dalam dalam acara talk show bertajuk “Kolaborasi Lawan Judi Online – Perspektif Film dan Teknologi”.
Acara ini menghadirkan para tokoh lintas sektor, di antaranya:
- Orchida Ramadhania – Produser Film Agen+62
- Rieke Diah Pitaloka – Pemeran Utama Film Agen+62
- Teguh Arifiyadi – Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Kementerian Komunikasi dan Digital
- Olavina Harahap – Director of Communications DANA Indonesia
Talk show ini menyoroti pentingnya pendekatan kolaboratif lintas sektor, termasuk peran industri kreatif dan keuangan digital dalam membangun kesadaran masyarakat akan bahaya judi online.
Film “Agen+62” Gunakan Humor untuk Sampaikan Isu Serius
Menurut Orchida Ramadhania, genre komedi dipilih karena humor adalah bagian dari resiliensi budaya Indonesia.
Pendekatan ini juga membuat pesan edukatif lebih mudah diterima.
Senada, Rieke Diah Pitaloka menambahkan bahwa seni adalah medium paling efektif untuk membangun kesadaran publik tanpa menggurui.
Ia menegaskan perlunya semua pihak—termasuk lembaga keuangan seperti DANA—ikut terlibat dalam mengatasi masalah ini.
Kolaborasi Inovatif DANA dan Industri Film
Olavina Harahap dari DANA menyampaikan bahwa DANA selama ini aktif menutup dan melaporkan akun yang terkait dengan judi online, serta mengedukasi pengguna melalui berbagai kampanye.
“Lewat film ini, kami ingin mendorong masyarakat agar lebih melek digital, waspada terhadap modus penipuan, dan menjadi agen perubahan,” ujar Olavina.
Fitur DANA Protection: Smart Friction dan Scam Checker
Dalam upayanya memerangi judi online, DANA mengembangkan teknologi DANA Protection, yang mencakup fitur:
- Scam Checker – Terintegrasi dengan Aduan Nomor Kominfo Digital (Komdigi), membantu pengguna mengecek nomor atau link mencurigakan.
- Smart Friction – Teknologi pencegahan yang memberi peringatan kepada pengguna saat akan mengirim uang ke nomor terindikasi penipuan.
- Setiap bulannya, lebih dari 6 juta pengguna mengakses fitur ini, dan lebih dari 60 ribu nomor mencurigakan dicek melalui Scam Checker.
Patroli Siber DANA: Ribuan Situs Judi Dilaporkan
Di tahun 2025, DANA telah melaporkan lebih dari 8.000 konten perjudian digital ilegal ke Komdigi sebagai bentuk komitmen mereka terhadap ruang digital yang aman dan bersih.
Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Kementerian Komunikasi dan Digital, Teguh Arifiyadi, menyampaikan bahwa judi online kini menjadi masalah sosial yang memerlukan kesadaran kolektif.
“Pemain judi sering tidak merasa sebagai korban. Padahal, inilah jebakan paling berbahaya. Maka kuncinya ada pada edukasi, dan film ini adalah salah satu jalannya,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya regulasi yang komprehensif dan cepat untuk menangani pergerakan situs judi yang terus berkembang.
Literasi Digital sebagai Benteng Pertahanan
Film Agen+62 dan inovasi teknologi seperti DANA Protection adalah bukti bahwa pendekatan lintas sektor adalah kunci untuk memerangi judi online di Indonesia.
Tidak cukup hanya memblokir situs, tetapi juga membangun literasi digital yang kuat dan kesadaran masyarakat sejak dini.
Melalui kolaborasi kreatif ini, DANA dan para mitranya berharap dapat menciptakan ruang digital yang lebih aman, sehat, dan bebas dari praktik perjudian ilegal. (jas)