Cek Fakta: Benarkah Pabrik di China Jual 100 Ribu Kaos “Boycott China” ke Pembeli AS?
Kabar itu ramai diperbincangkan di platform Threads dan IG

UNGGAHAN BEREDAR - Sebuah unggahan viral di media sosial baru-baru ini mengklaim bahwa pabrik di China menjual lebih dari 100.000 kaos dan topi bertuliskan “Boycott China” ke pembeli asal Amerika Serikat/ Threads @businessbulls.in
AVNMEDIA.ID - Sebuah unggahan viral di media sosial baru-baru ini mengklaim bahwa pabrik di China menjual lebih dari 100.000 kaos dan topi bertuliskan “Boycott China” ke pembeli asal Amerika Serikat.
Kabar itu ramai diperbincangkan di platform Threads dan Instagram karena dianggap ironis — produk dengan slogan anti-China justru diproduksi di negara tersebut.
Namun, setelah ditelusuri lebih jauh, klaim tersebut ternyata tidak memiliki bukti kuat dan terindikasi hoaks.
Klaim yang Beredar
Dalam unggahan yang beredar, disebutkan bahwa sebuah pabrik di China memproduksi massal kaos dan topi bertuliskan “Boycott China” untuk dijual ke pasar Amerika.
Unggahan itu juga disertai dengan foto-foto kaos dan kardus bertanda ekspor, seolah menunjukkan bukti pengiriman barang ke AS.
Narasi yang menyertai foto tersebut menyoroti paradoks globalisasi: bagaimana kampanye anti-China justru ikut “menghidupi” industri China sendiri.

Hasil Penelusuran
Berdasarkan pemeriksaan dari situs Boatos.org, tidak ditemukan sumber berita kredibel atau catatan perdagangan resmi yang mengonfirmasi penjualan besar-besaran tersebut.
Tidak ada laporan dari media internasional seperti Reuters, Bloomberg, atau South China Morning Post yang memberitakan hal serupa.
Selain itu, beberapa gambar yang digunakan dalam unggahan tersebut terindikasi hasil rekayasa digital atau buatan AI.
Ciri-cirinya dapat dilihat dari teks yang tampak terdistorsi dan bayangan tidak konsisten di permukaan kain dan kardus.
Fakta lainnya, China memiliki regulasi ketat terhadap produksi barang dengan pesan politik sensitif.
Maka, kecil kemungkinan sebuah pabrik di sana diizinkan memproduksi massal barang bertuliskan “Boycott China” tanpa pengawasan atau sanksi.
Konteks yang Sebenarnya
Meski klaim ini berimplikasi disinformasi dan bahkan menjurus ke arah hoaks, fenomena “ironi rantai pasok global” memang nyata.
Banyak produk dengan pesan politik tertentu — seperti merchandise kampanye atau slogan nasionalis — tetap diproduksi di China karena ongkos produksinya rendah dan kapasitas industrinya besar.
Dengan kata lain, meskipun sentimen anti-China meningkat di beberapa negara, perekonomian global masih sangat bergantung pada manufaktur China.
Analisa Redaksi
- Klaim: Pabrik di China menjual lebih dari 100.000 kaos dan topi “Boycott China” ke Amerika Serikat.
- Penelusuran: Tidak ada bukti kredibel yang mendukung klaim tersebut. Foto yang beredar diduga hasil rekayasa digital.
- Kesimpulan Akhir: Menjurus Hoaks / Disinformasi. Klaim ini dibuat untuk menarik perhatian publik dan memperkuat narasi politik tertentu di media sosial.
(jas)