Bank Dunia Setujui Investasi Rp34 Triliun ke Indonesia, Cek Daftar Program Prioritasnya

Potret Dolar AS/ Foto: Unsplash

AVNMEDIA.ID - Bank Dunia menyetujui dua investasi strategis dengan total nilai US$2,128 miliar (sekitar Rp34 triliun) dalam bentuk blended finance atau pembiayaan campuran.

Investasi ini bertujuan mendukung penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi hijau, serta perluasan akses energi bersih di seluruh Indonesia.

Langkah ini menjadi komitmen pertama Bank Dunia dalam mendukung target ambisius pemerintah baru Indonesia untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045.

US$1,5 Miliar untuk Perkuat Sektor Keuangan dan Iklim Investasi

Dilansir dari siaran resmi World Bank, Sebagian besar dana, yaitu US$1,5 miliar, dialokasikan untuk program Indonesia Productive and Sustainable Investment Development Policy Loan, yang difokuskan untuk memperkuat ekosistem keuangan nasional.

Fokus utamanya meliputi:

  • Penguatan layanan keuangan digital
  • Penghapusan hambatan infrastruktur kredit
  • Perluasan pasar modal
  • Penyesuaian kebijakan menghadapi risiko iklim dan bencana alam

Selain itu, program ini juga akan:

  • Mengurangi persyaratan TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) dalam pengadaan teknologi energi terbarukan
  • Menyelaraskan kebijakan kawasan industri dengan standar lingkungan global
  • Menerapkan mekanisme tangkapan nilai lahan untuk menarik modal swasta ke proyek infrastruktur

Proyek Elektrifikasi Berbiaya Rendah dan Ramah Lingkungan

Proyek kedua bertajuk Sustainable Least-Cost Electrification-2 (ISLE-2) akan memperluas akses listrik serta memperkuat transisi energi bersih di wilayah Kalimantan dan Sumatra.

Dampak utama program ini antara lain:

  • Memberikan akses listrik kepada 3,5 juta jiwa
  • Menghasilkan 540 MW energi terbarukan dari tenaga surya dan angin
  • Menurunkan biaya pembangkitan listrik minimal 8%
  • Mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 10%

 

Skema Pembiayaan ISLE-2

ISLE-2 didanai melalui pembiayaan campuran, terdiri dari:

  • US$600 juta pinjaman dari Bank Dunia (IBRD)
  • US$12 juta hibah dari Livable Planet Fund
  • US$16 juta hibah dari mitra SRMI (Sustainable Renewables Risk Mitigation Initiative), termasuk US$6 juta dari Pemerintah Inggris via ESMAP dan US$10 juta dari Green Climate Fund (SRMI-2)

Skema Step-Up Loan Inovatif

Menariknya, proyek ini adalah yang pertama menggunakan produk pinjaman “step-up” dari Bank Dunia.

Skema ini menawarkan:

  • Bunga rendah selama 9 tahun
  • Insentif menurunkan biaya pinjaman jika proyek berhasil
  • Potensi menarik modal swasta secara bertahap
  • Selaras dengan strategi Originate to Distribute milik Bank Dunia

Komitmen Bank Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Manuela V. Ferro, menyebut bahwa paket pembiayaan ini akan membantu pemerintah mewujudkan prioritas nasional serta mendorong penciptaan lapangan kerja dan akses energi yang inklusif.

Bank Dunia dan para mitra juga menargetkan pengumpulan tambahan US$345 juta investasi swasta untuk mendukung proyek energi surya dan angin skala besar.

Sementara itu, Carolyn Turk, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, menegaskan bahwa proyek ISLE-2 diproyeksikan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, serta mendorong elektrifikasi usaha mikro, terutama yang dipimpin oleh perempuan. (jas)

 

Related News
Recent News
image
Business Bos Freeport Tony Wenas Tunggu 3 Jam di Istana, Pertemuan dengan Prabowo Batal
by Irwan2025-08-02 14:28:23

Bos Freeport Tony Wenas tunggu 3 jam di Istana, tapi gagal bertemu Presiden Prabowo Subianto.

image
Business 28 Juta Rekening Bank yang Sempat Diblokir Kini Aktif Lagi, Ini Kata PPATK
by Adrian Jasman2025-08-01 10:47:31

PPATK buka kembali 28 juta rekening dormant, pastikan uang nasabah aman dan transaksi lebih bersih.