Babcock dan Pemerintah Indonesia Perkuat Aliansi Strategis untuk Modernisasi Pertahanan Maritim
Fokus pada Pengembangan Industri dan Teknologi Pertahanan

KAPAL TEMPUR - Kapal fregat Arrowhead 140/ IST
AVNMEDIA.ID - Perusahaan pertahanan asal Inggris, Babcock International Group, resmi memperluas kemitraan strategisnya di Indonesia melalui penandatanganan Letter of Intent (LOI) bersama Pemerintah Republik Indonesia.
Penandatanganan ini menandai kelanjutan kolaborasi jangka panjang antara kedua pihak, yang kini diarahkan untuk memperkuat sistem pertahanan laut nasional dan mendukung pertumbuhan industri maritim dalam negeri.
LOI ini menjadi lanjutan dari kontrak lisensi dua unit kapal fregat Arrowhead 140 yang telah diteken pada tahun 2021 lalu.
Kapal tersebut menjadi basis utama dalam program kapal fregat kelas Merah Putih, yang dibangun secara mandiri di dalam negeri.
Selain meningkatkan kekuatan armada TNI AL, kerja sama ini juga membuka peluang luas untuk transfer teknologi dan alih keahlian, yang berdampak langsung pada kapasitas sumber daya manusia serta pengembangan ekosistem industri pertahanan lokal.
Kerja Sama Fokus pada Tiga Pilar Strategis
Menurut Managing Director Babcock untuk Business Growth dan AUKUS, Mark Goldsack, kolaborasi ini mengedepankan pendekatan jangka panjang yang tidak hanya berorientasi pada teknologi, tetapi juga pada manfaat ekonomi strategis bagi Indonesia.
Ia menegaskan bahwa kemitraan ini akan berfokus pada tiga sektor utama, yaitu pertahanan maritim, keamanan wilayah laut, dan ketahanan pangan. Tiga area ini dinilai penting untuk menjaga stabilitas nasional sekaligus mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, Goldsack menyatakan bahwa Babcock memiliki komitmen kuat untuk mendorong tumbuhnya industri lokal yang tangguh, menciptakan lapangan kerja berketerampilan tinggi, serta memperkuat sinergi antara sektor publik dan swasta.
“Kami akan terus bekerja sama dengan mitra-mitra di Indonesia untuk menghadirkan solusi inovatif dan hasil jangka panjang,” tegasnya dalam keterangan yang diterima Avnmedia.id.
Penandatanganan LOI di Atas HMS Richmond, Simbol Kemitraan Strategis
Penandatanganan dokumen LOI dilakukan secara simbolis di atas kapal perang HMS Richmond, yang tengah berlabuh di Jakarta.
Momen ini disaksikan oleh berbagai pejabat tinggi dari kedua negara.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari M.Eng, selaku Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan RI; Komisaris Jenderal Polisi Rudy Heriyanto Adi Nugroho, Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan RI; serta Mark Goldsack mewakili Babcock.
Penandatanganan turut disaksikan oleh Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey, Minister of State for Defence Diplomacy Inggris Lord Coaker, dan Komandan HMS Richmond Komandan Richard Kemp.
Dorong Investasi Pertahanan dan Transformasi Industri Lokal
Penandatanganan LOI ini sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris di sektor strategis.
Kolaborasi Babcock diharapkan tidak hanya berdampak pada peningkatan kapabilitas militer, tetapi juga membuka ruang investasi baru, khususnya di sektor manufaktur lokal, integrasi teknologi pertahanan, dan rantai pasok industri strategis.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, Pemerintah Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam membangun pertahanan nasional berbasis kemandirian industri.
Ini menjadi bagian penting dari transformasi ekonomi nasional menuju masa depan yang lebih kuat, aman, dan mandiri. (jas)