Xiaomi Hadirkan Redmi A5 dan Redmi Pad SE 8.7, Solusi Cerdas untuk Semua Kebutuhan Digital

Redmi Pad SE 8.7/ HO

AVNMEDIA.ID - Di era digital yang semakin berkembang, kebutuhan akan perangkat yang andal dan terjangkau menjadi prioritas bagi berbagai kalangan.

Menjawab kebutuhan tersebut, Xiaomi memperkenalkan Redmi A5 dan Redmi Pad SE 8.7, dua perangkat inovatif yang dirancang untuk memberikan pengalaman digital optimal bagi semua pengguna, mulai dari pelajar hingga kalangan profesional dan lanjut usia.

Marketing Director Xiaomi Indonesia, Andi Renreng, menegaskan bahwa peluncuran dua perangkat ini merupakan bagian dari komitmen Xiaomi untuk menghadirkan teknologi berkualitas dengan harga terjangkau.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap orang dapat menikmati pengalaman digital yang optimal tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Redmi A5 bahkan pertama kali diluncurkan secara global khusus untuk masyarakat Indonesia, sebagai bentuk apresiasi kami," ujar Andi.

Redmi A5 hadir sebagai pilihan terbaik bagi mereka yang mencari smartphone dengan performa cepat dan daya tahan baterai yang lama.

Ditenagai prosesor Octa-core dan RAM hingga 8GB, perangkat ini mampu menjalankan multitasking dengan lancar, termasuk untuk streaming dan bermain game ringan tanpa lag.

Daya tahan baterai 5200mAh memastikan pengguna dapat menikmati berbagai aktivitas sepanjang hari tanpa khawatir kehabisan daya. Selain itu, kamera utama 32MP AI dengan fitur night mode memungkinkan pengguna menangkap momen berharga dengan hasil foto yang jernih, bahkan dalam kondisi minim cahaya.

Related News
Recent News
image
Techno BYD Sealion 07 DM-i Siap Meluncur 8 Mei, SUV Hybrid Canggih dengan Fitur Drone Otomatis
by Adrian Jasman2025-05-03 15:09:12

Salah satu fitur yang menjadi daya tarik utama adalah kehadiran Lingyuan BYD Intelligent Drone System, hasil kerja sama BYD dengan DJI.

image
Techno Laporan Palo Alto Networks 2025: Hampir 44 Persen Serangan Siber Serang Lewat Browser
by Redaksi2025-04-16 21:42:17

Menurut Philippa Cogswell, Vice President Unit 42 untuk wilayah Asia Pasifik dan Jepang, pendekatan konvensional dalam keamanan siber tidak lagi memadai untuk mengatasi serangan yang semakin kompleks.