Suster Lucy Agnes: Keturunan Bos Djarum yang Tinggalkan Kekayaan dan Pilih Jadi Biarawati

KOLASE FOTO - Potret Robert Budi Hartono, pemilik Djarum Group dan Suster Lucy Agnes/ kolase oleh avnmedia.id

AVNMEDIA.ID -  Lahir dan besar di tengah kemewahan keluarga konglomerat, Maria Donna Dewiyanti Darmoko Alia seharusnya bisa menikmati hidup yang serba mudah.

Ia adalah anak tunggal dari Paul dan Cecilia Darmoko, serta masih memiliki hubungan darah dengan Robert Budi Hartono, pemilik Djarum Group — salah satu keluarga terkaya di Indonesia.

Spesifiknya, Cecelia adalah saudara sepupu dari Robert Budi Hartono

Kisah Maria Donna aka Suster Lucy Agnes

Kehidupan tak selalu mengikuti garis yang telah digariskan oleh silsilah.

Maria Donna, yang kini dikenal sebagai Suster Lucy Agnes, justru memilih jalan hidup yang jauh dari glamor. Ia meninggalkan kenyamanan dan kekayaan demi kehidupan religius yang bersahaja sebagai seorang biarawati Katolik.

Kisahnya tak biasa. Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi di Indonesia, Maria Donna melanjutkan studi ke Amerika dan Australia.

Ia sempat menjabat sebagai sekretaris pimpinan kongregasi Missionaris Claris di Kalkuta, India — tempat yang sama dengan Bunda Teresa mengabdi.

Pengabdiannya pun pernah membawanya ke pelosok-pelosok seperti Weoe, Timor Barat dan Aileu, Timor Leste — wilayah-wilayah yang jauh dari kemewahan dunia yang dulu ia kenal.

Namun titik balik spiritualnya bermula dari sebuah perjalanan singkat.

Saat berlibur bersama keluarga di Hong Kong, Maria Donna dihadapkan pada kenyataan pahit yang mengguncang batinnya.

Di tengah kota modern dan megah, Suster Lucy Agnes menyaksikan ratusan tunawisma bergelimpangan di jalanan dalam kondisi menyedihkan — sakit, kotor, dan tak terurus. Perasaan jijik dan tak nyaman sempat muncul, bahkan membuatnya hampir muntah. Namun di tengah langkah menjauh, ia merasa seolah ada kekuatan tak kasat mata yang memanggilnya untuk kembali.

“Ada sesuatu yang menghentikan saya. Saya merasa harus kembali dan melakukan sesuatu untuk mereka,” tuturnya dalam wawancara dengan Asia News, Senin (15/5/2023) lalu. 

Panggilan jiwa itu bukan sekadar dorongan sesaat. Ia memutuskan masuk Kongregasi Misionaris Cinta Kasih dan menjalani hidup sebagai Suster Lucy Agnes — mengikuti jejak para suster yang mengabdikan hidup mereka untuk kaum papa.

Sejak kecil, tanda-tanda ketertarikannya pada kehidupan rohani sebenarnya sudah tampak. Ia sering menghabiskan waktu berjam-jam di gereja dan enggan pulang.

Kini, Suster Lucy Agnes menjalani hidup dalam kesederhanaan, dengan hanya memiliki dua set pakaian — mirip dengan teladan Bunda Teresa.

Sebagai biarawati, Suster Lucy Agnes mengucapkan kaul kemiskinan, kesucian, dan ketaatan, serta mendedikasikan hidupnya untuk melayani sesama, terutama mereka yang hidup dalam kemiskinan dan kesulitan.

Dari istana keluarga kaya raya, Suster Lucy Agnes memilih tinggal di rumah-rumah pelayanan sederhana.

Dari gemerlap kota besar, Suster Lucy Agnes berpindah ke tempat-tempat sunyi yang penuh pengabdian. Dan dari kenyamanan duniawi, ia menemukan panggilan hidup yang lebih dalam. (jas)

 

Related News
Recent News
image
Trending 6 Investor Swasta Baru Suntik Dana Rp3,65 Triliun ke IKN, Ada Ritel Maxi hingga Lembaga Pendidikan Australia
by Adrian Jasman2025-05-23 11:47:16

Sebanyak enam investor swasta menandatangani komitmen kerja sama dengan nilai investasi mencapai Rp3,65 triliun.

image
Trending Maarten Paes Kini Terkenal, Inilah 9 Kiper Legendaris Lebih Dulu Bersinar di Timnas Indonesia
by April2025-05-22 17:56:25

Berikut adalah beberapa kiper terbaik yang pernah mengawal gawang Timnas Indonesia: