Riset China Bantah Klaim Chairman Toyota Soal Emisi Karbon Mobil Listrik
Bos Toyoya Picu Debat Soal Emisi Mobil Listrik

PRESENTASI - Chairman Toyota, Akio Toyoda/ IG @akiotoyoda_official
Studi Global: BEV Tetap Pilihan Terbaik untuk Emisi Rendah
Studi dari Nature tahun 2022 menyatakan bahwa mobil listrik adalah pilihan paling ramah lingkungan di 95% wilayah dunia.
Walau BEV memiliki emisi produksi awal yang lebih tinggi (sekitar 11–14 ton CO₂), emisi ini segera terkompensasi.
Menurut Argonne National Laboratory, BEV mencapai carbon break-even setelah menempuh 31.000 hingga 45.000 km.
Setelahnya, emisi total sepanjang umur kendaraan jauh lebih rendah dibandingkan hybrid maupun ICE (Internal Combustion Engine). Data dari MIT dan EPA AS juga menguatkan tren ini.
Hybrid Bukan Solusi Jangka Panjang, PHEV Tak Konsisten
Meskipun lebih efisien dari mobil bensin, hybrid memiliki banyak keterbatasan.
Contohnya, Toyota Prius hanya mengandalkan baterai kecil. Sementara itu, Plug-in Hybrid (PHEV) yang bisa menempuh 30–80 km dengan tenaga listrik, sering tidak diisi ulang secara rutin oleh pengguna. Studi Eropa mencatat emisi nyata PHEV kerap lebih tinggi daripada yang tercatat di lab.
Teknologi Baterai BEV Semakin Bersih
Produsen baterai besar seperti CATL dan BYD di Tiongkok kini mengembangkan teknologi LFP dan LMFP yang lebih ramah lingkungan.