Review Film Avatar: Fire and Ash (2025): Pandora Kian Gelap, Emosi Keluarga Sully Makin Dalam
REVIEW FILM - James Cameron kembali membuka gerbang Pandora lewat film terbaru berjudul Avatar: Fire and Ash, yang resmi tayang di bioskop mulai 17 Desember 2025/ HO to Avnmedia.id
Tragedi itu membuat mereka kehilangan rumah, identitas, dan kepercayaan pada Eywa.
Berbeda dari klan Na’vi sebelumnya, Ash People digambarkan lebih brutal, penuh kemarahan, dan siap berperang.
Konflik mereka dengan keluarga Sully membuat Pandora tampil dengan wajah baru—lebih kelam, lebih keras, dan jauh dari kesan surga alam yang selama ini dikenal.
Di saat bersamaan, RDA kembali menyusun rencana penyerangan lanjutan, menjadikan situasi Pandora berada di ambang perang besar.
Tema Emosional: Perang dari Sudut Pandang Keluarga
James Cameron menegaskan bahwa Avatar: Fire and Ash adalah film tentang keluarga di tengah perang.
Bagaimana anak-anak tumbuh dalam konflik, dan bagaimana orang tua harus belajar melepaskan kontrol.
Jake Sully, yang masih dihantui kematian putranya, menjadi sosok ayah yang semakin protektif—bahkan nyaris otoriter. Retakan dalam hubungan keluarga ini menjadi inti emosi film.
Sam Worthington menyebut keputusan Jake untuk kembali menjadi prajurit sebagai cara paling masuk akal untuk menghadapi rasa sakit.
Pilihan itu membawa konsekuensi besar, bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi keluarga dan klan-klan Pandora.



