Profil Quentin Jakoba, Pelatih Fisik Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert, Sebut Bangga Jadi Performance Coach

Quentin Jakoba, Pelatih Fisik Timnas Indonesia (Foto: Instagram @qjakoba)

Setelah pensiun sebagai pemain, Quentin Jakoba beralih ke dunia kepelatihan, memulai karier sebagai pelatih fisik.

Quentin Jakoba memiliki pengalaman luas di bidang ini, termasuk menjadi pelatih fisik di Kozakken Boys dan Timnas Curaçao.

Selain itu, Quentin Jakoba pernah bekerja sebagai performance coach di klub Belanda, NAC Breda, dan juga berkolaborasi dengan Patrick Kluivert di klub Turki, Adana Demirspor, pada pertengahan 2023.

Kehadiran Quentin Jakoba di Timnas Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kebugaran dan performa para pemain menjelang babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan dimulai pada Maret mendatang.

Dengan pengalaman dan rekam jejaknya, Quentin Jakoba diharapkan mampu merancang program latihan fisik yang efektif untuk memaksimalkan potensi pemain Timnas Indonesia.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah mengungkapkan bahwa akan ada tiga pelatih asal Belanda yang menjadi bagian dari staf kepelatihan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asisten pelatih, serta Quentin Jakoba sebagai pelatih fisik.

Sedangkan untuk tambahan asisten pelatih lainnya akan diumumkan langsung oleh Patrick Kluivert sendiri dalam waktu dekat. (naf/shi)

Related News
Recent News
image
Trending Presiden Prabowo Dorong Ekonomi Indonesia Lewat Swasembada Pangan, Energi, dan Air
by Redaksi2025-04-12 10:38:05

Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmennya untuk mencapai swasembada pangan, energi, dan air sebagai landasan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia

image
Trending Presiden Prabowo Sebut Masa Transisi Enam Bulan Jadi Kunci Sukses Awal Pemerintahan
by Redaksi2025-04-12 09:50:20

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa masa transisi selama enam bulan sebelum pelantikannya telah memungkinkan pemerintahannya bekerja secara efektif selama 150 hari pertama