Skandal Bisnis

Perusahaan China Tak Selalu Kinclong: Skandal Pahit di Balik Cangkir Luckin Coffee

GERAI KOPI CINA - Luckin Coffee/ pymnts

AVNMEDIA.IDLuckin Coffee, jaringan kedai kopi asal Tiongkok yang sempat digadang-gadang jadi pesaing Starbucks, terjerat skandal akuntansi besar pada 2020.

Perusahaan mengakui bahwa COO-nya memalsukan data penjualan senilai lebih dari $310 juta selama 2019.

Skandal ini membuka praktik manipulasi keuangan dan transaksi fiktif yang tersembunyi di balik ekspansi cepat mereka.

Awal Mula

Didirikan tahun 2017, Luckin Coffee berkembang pesat dan menjadi jaringan kopi terbesar kedua di Tiongkok. Mereka menonjol lewat pemesanan lewat aplikasi dan diskon agresif. Pada Mei 2019, Luckin melantai di bursa Nasdaq, AS, dan sukses mengumpulkan dana lebih dari $1 miliar.

Namun, demi menjaga kesan pertumbuhan pesat, manajemen mulai memanipulasi laporan keuangan. Pendapatan dan transaksi fiktif dimunculkan untuk menarik investor.

Akan tetapi, pada akhirnya, semua terungkap bahwa itu semua bohong. Laporan anonim dan investigasi internal yang akhirnya menemukan praktik penipuan besar-besaran.

Pengungkapan Skandal

Pada Januari 2020, whistleblower melaporkan kecurigaan penipuan. Setelah diselidiki, terungkap bahwa angka penjualan telah digelembungkan selama bertahun-tahun.

Related News
Recent News
image
Business Pendapatan Xiaomi Tembus Rp252 Triliun di Kuartal I 2025, Laba Bersih Naik 64,5%
by Adrian Jasman2025-05-29 13:02:36

Tak hanya itu, laba bersih yang disesuaikan juga melesat 64,5% YoY menjadi RMB10,7 miliar (sekitar Rp24 triliun)—angka tertinggi sepanjang sejarah Xiaomi.

image
Business Kolaborasi Monash University dan Dunia Industri Soroti Inovasi di HR Gathering 2025
by Adrian Jasman2025-05-29 12:38:47

Hasil survei PwC Global Workforce Hopes & Fears 2024 menunjukkan bahwa 76% pekerja di Indonesia mengalami perubahan signifikan dalam peran mereka selama satu tahun terakhir, terutama akibat kemajuan t